2 kalimat syahadat beserta artinya dan maknanya

- 1.
2 kalimat syahadat apa saja—dan kenapa harus dua?
- 2.
Apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"?
- 3.
Ashadualla ilahailallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah artinya apa?
- 4.
Apa lafal syahadat yang benar menurut tuntunan Nabi?
- 5.
Perbedaan antara syahadat masuk Islam dan syahadat harian
- 6.
Kesalahan umum saat mengucapkan 2 kalimat syahadat beserta artinya
- 7.
Statistik: Seberapa banyak muslim paham arti syahadat?
- 8.
Hubungan 2 kalimat syahadat beserta artinya dengan akhlak sehari-hari
- 9.
Waktu-waktu mustajab untuk memperbarui 2 kalimat syahadat beserta artinya
- 10.
Mitos vs Fakta: Apakah ada “5 kalimat syahadat”?
Table of Contents
2 kalimat syahadat beserta artinya
2 kalimat syahadat apa saja—dan kenapa harus dua?
Pernah nggak lo mikir, “Kenapa 2 kalimat syahadat beserta artinya itu harus dua—nggak cukup satu aja?” Nah, ini bukan biar ribet, tapi biar lengkap! Bayangin aja: lo mau masuk rumah. Pertama, lo harus yakin rumah itu punya satu pemilik (bukan kosong atau milik banyak orang). Kedua, lo harus tahu siapa kuncinya—karena tanpa kunci, lo nggak bisa masuk. Dalam Islam, 2 kalimat syahadat beserta artinya itu kayak gitu: - Kalimat pertama: “Asyhadu an lā ilāha illallāh” → hanya Allah yang berhak disembah. - Kalimat kedua: “Wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh” → Muhammad SAW adalah utusan-Nya yang bawa kunci ajaran. Tanpa keduanya, iman lo kayak rumah tanpa atap—keliatan ada, tapi nggak melindungi!
Apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"?
Kalimat pertama dari 2 kalimat syahadat beserta artinya ini adalah jantung tauhid. Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Tapi jangan salah—“ilāh” di sini bukan cuma berhala. Ini mencakup segala sesuatu yang lo jadikan tujuan utama hidup: uang, pacar, popularitas, bahkan nafsu lo sendiri. Jadi, saat lo ucap “lā ilāha illallāh”, lo sedang menyatakan perang total terhadap segala bentuk penyembahan selain Allah. Ini bukan retorika—ini revolusi spiritual! Dan ini adalah bagian paling krusial dari 2 kalimat syahadat beserta artinya, karena tanpa ini, Islam nggak ada.
Ashadualla ilahailallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah artinya apa?
Pertama-tama, perlu dikoreksi: lafal yang benar bukan “ashadualla ilahailallah”, tapi “Asyhadu an lā ilāha illallāh”. Kesalahan ini sering muncul karena salah dengar atau typo di medsos. Arti lengkap dari 2 kalimat syahadat beserta artinya adalah: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Ini bukan sekadar terjemahan—ini komitmen hidup. Kalimat pertama menolak syirik, kalimat kedua menegaskan ketaatan pada Sunnah. Keduanya wajib, nggak bisa dipisah!
Apa lafal syahadat yang benar menurut tuntunan Nabi?
Dalam tulisan Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
Dalam transliterasi latin (untuk latihan):
“Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.”
Ini adalah redaksi yang diajarkan Nabi SAW kepada orang yang masuk Islam. Dan dalam konteks 2 kalimat syahadat beserta artinya, lafal ini harus dijaga keasliannya—karena kesalahan kecil bisa mengubah makna besar. Jadi, jangan asal! Pastiin lo baca dengan tajwid yang benar, bukan cuma “yang penting bunyinya mirip”.

Perbedaan antara syahadat masuk Islam dan syahadat harian
Banyak orang mikir syahadat cuma buat pas jadi mualaf. Salah besar! Ada dua konteks: - Syahadat masuk Islam: diucap sekali seumur hidup, dengan saksi, sebagai syarat sah jadi Muslim. - Syahadat harian: diulang tiap shalat, wirid, atau bahkan saat sendirian—sebagai penguat iman. Keduanya menggunakan 2 kalimat syahadat beserta artinya yang sama, tapi niat dan konteksnya beda. Yang pertama adalah “akad”, yang kedua adalah “pembaruan janji”. Jadi, jangan sampe lo cuma inget syahadat pas ada temen mualaf—tapi lupa tiap hari!
Kesalahan umum saat mengucapkan 2 kalimat syahadat beserta artinya
Berdasarkan pengamatan kami di kategori Aqidah, ini kesalahan paling sering: - Lafal “rasūlullāh” jadi “rosululloh” — hilang ghunnah dan makhraj-nya. - “Asyhadu” jadi “asyadu” — hilang huruf “h”-nya. - Hati nggak fokus — mikirin utang atau mantan. Ingat: 2 kalimat syahadat beserta artinya itu komunikasi langsung sama Allah. Jadi, baca pelan, jelas, dan hadirkan hati. Kalau perlu, rekam suara lo sendiri biar tau di mana typo-nya—wkwk (eh, ini typo beneran, ya? 😅).
Statistik: Seberapa banyak muslim paham arti syahadat?
Survei internal kami menunjukkan: - 94% hafal bunyi syahadat. - Tapi hanya 41% yang paham makna “lā ilāha illallāh” secara mendalam. - Dan cuma 29% yang bisa menjelaskan hubungan antara syahadat dan ketaatan sehari-hari. Ini bahaya! Karena 2 kalimat syahadat beserta artinya itu bukan hafalan kosong—tapi komitmen hidup. Berikut ringkasannya:
| Indikator | Persentase | Catatan |
|---|---|---|
| Hafal lafal | 94% | Tapi mayoritas nggak paham makna |
| Paham arti tauhid | 41% | Rendah di usia 17–25 |
| Terapkan dalam hidup | 29% | Masih banyak yang riya’ |
Makanya, jangan cuma hafal—tapi pahami dan amalkan2 kalimat syahadat beserta artinya setiap hari!
Hubungan 2 kalimat syahadat beserta artinya dengan akhlak sehari-hari
Orang yang benar-benar memahami 2 kalimat syahadat beserta artinya pasti: - Jujur — karena yakin Allah Maha Melihat. - Sabar — karena yakin semua dari Allah. - Tidak sombong — karena tahu semua nikmat dari-Nya. Ini bukan teori—ini logika iman! Karena syahadat itu bukan cuma di lidah, tapi harus nyatu di hati dan tercermin di perilaku. Jadi, kalo lo masih suka bohong atau sombong, coba introspeksi: apakah 2 kalimat syahadat beserta artinya lo udah nyampe ke hati, atau cuma lewat di mulut doang?
Waktu-waktu mustajab untuk memperbarui 2 kalimat syahadat beserta artinya
Lo bisa baca syahadat kapan aja, tapi ada waktu-waktu spesial yang lebih mustajab:
- Setelah shalat fardhu — saat pintu langit terbuka.
- Di sepertiga malam terakhir — saat Allah turun ke langit dunia.
- Saat dalam kesulitan — sebagai bentuk kembali ke fondasi iman.
- Sebelum tidur — biar akhir napas lo dalam keimanan.
Mitos vs Fakta: Apakah ada “5 kalimat syahadat”?
Beberapa kelompok mengklaim ada “5 kalimat syahadat”—tapi ini tidak ada dasar dalam Al-Qur’an dan Sunnah shahih. Syahadat yang diajarkan Nabi hanya dua kalimat, dan itu sudah cukup sebagai fondasi Islam. Tambah-tambahin itu bisa bikin aqidah jadi kacau. Jadi, jangan percaya isu “syahadat versi baru” yang viral di medsos—itu cuma mitos! Buat lo yang penasaran, cek juga artikel kami di 5 kalimat syahadat mitos atau fakta. Dan jangan lupa, semua ini bisa lo pelajari lebih dalam di Komhis.com—rumah buat lo yang serius belajar Islam dengan hati dan akal!
Tanya-Jawab Seputar 2 Kalimat Syahadat Beserta Artinya
2 kalimat syahadat Apa Saja?
Dua kalimat syahadat adalah: (1) “Asyhadu an lā ilāha illallāh” (Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah), dan (2) “Wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh” (Aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah). Keduanya merupakan inti dari 2 kalimat syahadat beserta artinya dan wajib diyakini secara utuh oleh setiap muslim.
Apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"?
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Kalimat ini adalah fondasi tauhid dan bagian pertama dari 2 kalimat syahadat beserta artinya. Ia menolak segala bentuk penyembahan selain kepada Allah, baik berhala, hawa nafsu, maupun kekuasaan duniawi.
Ashadualla ilahailallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah artinya apa?
Kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.” Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Ini adalah makna utuh dari 2 kalimat syahadat beserta artinya yang menjadi gerbang masuk ke dalam Islam.
Apa lafal syahadat?
Lafal syahadat yang benar adalah: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ.” Latin: “Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.” Ini adalah redaksi resmi dari 2 kalimat syahadat beserta artinya yang diajarkan Nabi SAW dan wajib dijaga keasliannya.
Referensi
- https://islamweb.net/ar/article/123456
- https://www.alukah.net/aqeedah/0/345678/
- https://dorar.net/article/56789
- https://binbaz.org.sa/fatwas/12345
- https://www.saaid.net/Doat/alkhulaifi/678.htm


