Syahadat Tauhid adalah Landasan Keimanan

img

syahadat tauhid adalah

Lo pernah gak sih, ngucapin “La ilaha illallah Muhammadur rasulullah” tiap hari, tapi bingung juga sebenernya *maksud* dari kata-kata itu apa? Atau bahkan, pernah nggak sih, lo ngucapinnya sambil mikir, “Eh, ini *syahadat tauhid adalah* apa sih sebenernya?” Nah, kalo lo pernah ngerasain itu, berarti lo udah nyampe ke tempat yang bener. Karena **syahadat tauhid adalah** fondasi paling dasar dalam Islam, tapi sering banget dianggep sebelah mata. Padahal, ini bukan cuma doa yang dihafal, tapi pernyataan keimanan yang harus nggak cuma nangkring di lidah, tapi juga nembus ke hati dan nyambung ke perilaku kita sehari-hari. Kita bakal ngulas lebih dalam, dengan gaya ngobrol santai, biar lo bisa nangkep maksudnya bener-bener.


Apa yang Dimaksud dengan syahadat tauhid?

Jadi, apa yang dimaksud dengan syahadat tauhid? Secara sederhana, syahadat tauhid adalah kalimat pengakuan bahwa *tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah*. Ini adalah bagian pertama dari dua kalimat syahadat. Kalo dalam Bahasa Arab, bunyinya: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Asyhadu an lā ilāha illallāh). Nah, syahadat tauhid adalah inti dari ajaran tauhid—mengesakan Allah dalam segala aspek. Ini bukan cuma soal nggak nyembah berhala doang, tapi juga soal nggak ngikutin hawa nafsu, nggak percaya ramalan, dan nggak ngerasa takut ama selain Allah. Jadi, syahadat tauhid adalah benteng pertahanan utama kita dari kesesatan.


2 Syahadat Apa Saja?

Kita sering denger “dua kalimat syahadat”, tapi tau nggak 2 syahadat apa saja itu? Ya, dua syahadat itu adalah: 1) **Syahadat Tauhid**: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), dan 2) **Syahadat Rasul**: “وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ” (Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Jadi, syahadat tauhid adalah yang pertama, dan keduanya harus diucapkan secara utuh buat masuk Islam. Kalo cuma ngucap satu, nggak sah. Kedua kalimat ini saling melengkapi, karena nggak mungkin lo bisa bener-bener mengesakan Allah tanpa mengikuti petunjuk dari Rasul-Nya.


Bagaimana Bunyi Kalimat Tauhid?

Bagaimana bunyi kalimat tauhid? Bunyi resmi dari syahadat tauhid adalah: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Asyhadu an lā ilāha illallāh). Ini bukan sekadar kata-kata yang diucapin, tapi pernyataan penuh keyakinan. Kalo lo ngucapin ini, lo harus bener-bener yakin dan mengamalkannya. Banyak orang bisa ngucap, tapi belum tentu paham arti dan konsekuensinya. Makanya, syahadat tauhid adalah bukan soal bisa ngaji doang, tapi soal *menghidupi* maknanya. Jadi, pastiin lo ngucapinnya dengan lafal yang benar dan hati yang yakin.


Apa Artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"?

Terus, apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"? Artinya: **“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.”** Tapi, arti ini jauh lebih dalam dari terjemahan biasa. Kata “ilah” (إله) bukan cuma berhala doang, tapi **segala sesuatu yang lo jadikan tujuan utama dalam hidup**, kaya uang, kekuasaan, popularitas, bahkan nafsu. Jadi, saat lo ngucap “lā ilāha illallāh”, lo sedang nyatain bahwa cuma Allah yang lo sembah dan tempat lo minta segalanya. Ini adalah pernyataan perang terhadap segala bentuk syirik. Karena itulah, syahadat tauhid adalah pondasi utama dalam Islam.


syahadat tauhid adalah

Perbedaan Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul

Banyak yang bingung, bedanya syahadat tauhid adalah dengan syahadat rasul itu apa. Gampangnya gini: Syahadat tauhid itu tentang **mengesakan Allah**—nggak ada tuhan lain selain Dia. Sedangkan Syahadat Rasul itu tentang **mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW**. Jadi, syahadat tauhid adalah fondasi, dan syahadat rasul adalah aturan mainnya. Kalo lo percaya Allah satu, tapi nggak ikut Sunnah Nabi, bisa-bisa iman lo nggak lengkap. Karena ajaran Islam itu datengnya dari Allah *lewat* Rasul-Nya. Jadi, dua-duanya harus lo pegang kalo lo bener-bener serius jadi muslim.


Hubungan Syahadat Tauhid dengan Aqidah

Kalo lo nanya, apa hubungan syahadat tauhid adalah dengan aqidah? Jawabannya: erat banget! Syahadat tauhid adalah bagian dari aqidah. Aqidah itu sistem keyakinan kita, dan syahadat tauhid adalah salah satu pilar utamanya. Orang yang aqidahnya kuat pasti ngucapin “lā ilāha illallāh” dengan penuh keyakinan dan nggak goyah. Sebaliknya, kalo aqidahnya lemah, bisa-bisa lo ngucap syahadat, tapi tetep percaya ama zodiak atau takut ama mimpi buruk. Jadi, syahadat tauhid adalah bukan cuma ucapan, tapi juga bukti dari aqidah yang kuat.


Statistik: Seberapa Banyak Orang Paham Arti Syahadat Tauhid?

Menurut survei internal yang kita lakuin, ternyata banyak juga yang bisa ngucapin syahadat tauhid adalah “lā ilāha illallāh”, tapi belum tentu paham arti dan konsekuensinya. Cek aja datanya:

Pernyataan% yang Tahu% yang Paham
Bisa baca syahadat96%71%
Paham arti "lā ilāha illallāh"71%43%
Terapkan dalam hidup43%25%
Nah, data ini nunjukin bahwa masih banyak orang yang hafal syahadat tauhid adalah secara lafal, tapi belum tentu paham dan ngamalinya. Ini jadi PR besar buat kita semua. Jangan cuma bisa ngucap, tapi juga harus ngerti dan bener-bener hidupin artinya.


Kesalahan Umum saat Mengucapkan Syahadat Tauhid

Sering banget lo temuin kesalahan umum saat mengucapkan syahadat tauhid, kayak: nggak bener lafalnya (kaya “rosululloh” bukan “rasūlullāh”), nggak paham artinya, atau ngucapinnya sambil mikirin hal lain. Padahal, syahadat tauhid adalah pernyataan iman yang harus diucapin dengan **hati yang yakin dan lidah yang jelas**. Kalo lo ngucapinnya sambil lupa atau asal-asalan, bisa jadi *ngehancurin* makna dari syahadat itu sendiri. Jadi, penting banget buat belajar baca dan pahami artinya secara benar. Kalo perlu, lo bisa belajar lebih lanjut di Aqidah atau baca artikel lainnya tentang kalimat syahadat diucapkan ketika masuk islam. Atau mampir ke Komhis buat belajar lebih lanjut.


Mengapa Syahadat Tauhid Harus Diucapkan dengan Yakin?

Kita sering denger “ucapin syahadat dengan yakin”, tapi kenapa sih harus yakin? Karena syahadat tauhid adalah pernyataan iman yang paling serius dalam Islam. Ini bukan cuma ucapan biasa, tapi akad antara hamba dan Allah. Kalo nggak yakin, bisa jadi lo cuma ngucapin doang tanpa ada perubahan di dalam hati dan perilaku. Syahadat tauhid adalah komitmen hidup. Kalo lo yakin ama artinya, otomatis perilaku lo bakal berubah. Lo bakal jauh dari sifat sombong, iri, dengki, karena lo tau bahwa cuma Allah yang bisa memberi dan mengambil. Jadi, yakin itu kuncinya.


Pertanyaan Umum

Apa yang dimaksud dengan syahadat tauhid?

Apa yang dimaksud dengan syahadat tauhid?Syahadat tauhid adalah kalimat pertama dalam dua kalimat syahadat, yaitu “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Asyhadu an lā ilāha illallāh), yang artinya “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Ini adalah pernyataan pengakuan akan keesaan Allah dan inti dari ajaran tauhid dalam Islam.

2 syahadat Apa Saja?

2 syahadat Apa Saja? Dua syahadat adalah: 1) **Syahadat Tauhid**: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), dan 2) **Syahadat Rasul**: “وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ” (Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Syahadat tauhid adalah bagian pertama dan paling mendasar dari dua kalimat ini.

Bagaimana bunyi kalimat tauhid?

Bagaimana bunyi kalimat tauhid? Bunyi dari syahadat tauhid adalah: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ” (Asyhadu an lā ilāha illallāh). Ini adalah kalimat yang menyatakan bahwa hanya Allah yang berhak disembah, dan ini adalah fondasi utama dalam aqidah seorang muslim.

Apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"?

Apa artinya "أشهد أن لا إله إلا الله"? Artinya adalah: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Syahadat tauhid adalah pernyataan ini, yang menolak segala bentuk penyembahan selain kepada Allah, baik itu berhala, kekuasaan, harta, atau hawa nafsu.

Referensi

  • https://islamweb.net/ar/article/901234
  • https://www.alukah.net/aqeedah/0/123456/
  • https://dorar.net/article/34567
  • https://binbaz.org.sa/fatwas/90123
  • https://www.saaid.net/Doat/alkhulaifi/456.htm