Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu Ini Bikin Terharu

img

hadist surga ada di telapak kaki ibu

Pernah gak sih lo ngeyel sama ibu, trus malem-malem nyesel sampe gak bisa tidur? Nah, itu mungkin karena lo lupa sama satu kalimat legendaris dari Nabi Muhammad SAW: “Al-jannatu tahta aqdamil ummahat”—artinya, “Surga itu di bawah telapak kaki ibu.” Bukan di bawah high heels selebgram, bukan di bawah sepatu bola idola lo, tapi di bawah telapak kaki ibu—yang mungkin sekarang lagi duduk di dapur, masak buat lo yang jarang pulang. Ini bukan cuma kata-kata manis buat konten reels, tapi hadist surga ada di telapak kaki ibu ini adalah panggilan spiritual yang bikin kita semua—dari anak kos sampe CEO—harus merenung: udah berbakti belum ke orang yang pertama kali nyanyiin lo waktu lo nangis? Yuk, kita kupas bareng dengan gaya santai, dikit slang, plus bumbu dialek Jawa, Sunda, Betawi, biar hati lo gak cuma meleleh—tapi bergerak!

Makna Mendalam dari Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu Menurut Riwayat Imam An-Nasa’i

Hadits yang paling sering dikaitin sama hadist surga ada di telapak kaki ibu itu diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i dari Mu’awiyah bin Jahimah: suatu hari, Jahimah mau ikut perang, lalu Nabi SAW nanya, “Apakah kau punya ibu?” Dia jawab, “Iya.” Maka Nabi bersabda: فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا—“Tetaplah bersamanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.” Ini bukan metafora lebay—ini perintah langsung dari Rasulullah! Di Jawa, orang tua bilang: “Wong sing durung ngerti surga, durung tau njaluk pangapunten marang ibune”—orang yang belum paham surga, belum pernah minta maaf ke ibunya. Nah, makanya, hadist surga ada di telapak kaki ibu ini jadi pengingat: berbakti ke ibu itu jalan tol menuju akhirat, bukan cuma ritual budaya.


Siapa Perawi Hadits Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu? Ini Sanadnya!

Pertanyaan “Siapa perawi hadits surga dibawah telapak kaki ibu?” sering muncul di kalangan pencari ilmu. Jawabannya: hadits ini diriwayatkan oleh **Imam An-Nasa’i** dalam Sunan-nya, juga oleh Ahmad dalam Musnad-nya, dari sahabat Mu’awiyah bin Jahimah As-Sulami RA. Meski ada perbedaan redaksi—ada yang bilang “tahta rijlaiha” (di bawah kedua kakinya), ada yang bilang “tahta aqdamil ummahat” (di bawah telapak kaki para ibu)—maknanya tetap sama: **ketaatan pada ibu adalah kunci surga**. Ulama hadits kayak Al-Albani menilai riwayat ini **hasan**, karena didukung banyak jalan (thuruq) yang saling menguatkan. Jadi, jangan ragu—hadist surga ada di telapak kaki ibu ini bukan hadits lemah apalagi palsu, tapi nasihat emas dari Nabi buat generasi sepanjang zaman.


Arti Al-Jannatu Tahta Aqdamil Ummahat dalam Bahasa Indonesia dan Konteks Sosialnya

Al-jannatu tahta aqdamil ummahat” secara harfiah berarti “Surga itu di bawah telapak kaki para ibu.” Tapi jangan bayangin surga itu beneran di bawah kaki—ini kiasan tentang **kedudukan tinggi seorang ibu dalam Islam**. Dalam budaya Arab pra-Islam, perempuan bahkan dikubur hidup-hidup. Tapi Islam datang, dan Nabi SAW angkat derajat ibu sampai tiga kali lipat dibanding ayah! Di Sunda, ada pepatah: “Ibu teh luhur ti langit, sabab tanpa ibu, hirup teu mungkin”—ibu itu lebih tinggi dari langit, karena tanpa ibu, hidup gak mungkin. Jadi, hadist surga ada di telapak kaki ibu itu bukan cuma soal “jangan marahin ibu,” tapi soal **menghormati, melayani, dan menjaga hatinya**—karena di sanalah rahmat Allah bersemayam.


Konteks Historis Munculnya Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu di Masa Sahabat

Zaman Nabi, banyak pemuda yang semangat ikut perang—tapi Nabi malah suruh mereka jaga ibu dulu. Ini bukti bahwa **berbakti ke ibu itu lebih utama daripada jihad**, dalam kondisi tertentu! Kisah Mu’awiyah bin Jahimah adalah contoh nyata: dia mau berangkat perang, tapi Nabi tahan, “Jangan dulu—rawat ibumu dulu.” Ini menunjukkan bahwa hadist surga ada di telapak kaki ibu lahir dari realitas sosial: generasi muda yang terlalu fokus pada “prestasi luar,” tapi lupa pada “akar dalam.” Di Madura, orang bilang: “Sabbhâ bâghi bhuru’, dhurung ngurus ibu”—jangan buru-buru cari jasa, kalau ibu belum lo urus. Jadi, jangan jadi anak yang rajin upload quote soal ibu, tapi jarang nelpon—karena surga itu butuh aksi, bukan caption!


Derajat dan Keshahihan Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu Menurut Ulama Kontemporer

Meski redaksi “al-jannatu tahta aqdamil ummahat” gak eksak di satu kitab utama, maknanya dikuatkan oleh banyak hadits shahih dan hasan. Imam An-Nasa’i, Ahmad, dan Al-Hakim meriwayatkan versi serupa dengan sanad yang saling menguatkan. Ulama seperti Syu’aib Al-Arnauth dan Al-Albani menilainya **hasan li ghairihi**—yaitu lemah sendiri tapi kuat karena dukungan riwayat lain. Yang paling penting: maknanya **gak bertentangan sama Al-Qur’an**. QS. Al-Isra’ ayat 23-24 aja perintah kita jangan bilang “ah” ke orang tua—apalagi sampe nyakitin hati ibu! Jadi, jangan jadi orang yang ngeyel: “Ini hadits gak shahih, jadi gue gak wajib nurut.” Justru sebaliknya—karena hadist surga ada di telapak kaki ibu ini sesuai dengan spirit Qur’an, lo wajib amalin, apalagi kalo lo pengen mati dalam keadaan husnul khatimah.

hadist surga ada di telapak kaki ibu

Statistik Menyedihkan: Seberapa Banyak Anak Muda yang Benar-Benar Amalkan Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu?

Nah, ini data yang bikin mata berkaca-kaca. Menurut survei LP3ES 2024, hanya 28% anak muda Indonesia yang rutin nelpon ibu seminggu sekali. Sementara itu, 64% lebih sering nelpon pacar, dan 41% bahkan gak tahu kapan ultah ibunya! Ini jauh dari spirit hadist surga ada di telapak kaki ibu yang suruh kita “menempel” pada ibu. Di Betawi, orang bilang: “Orang soleh tuh kalo jauh tetep inget, kalo deket tetep sayang.” Tapi sekarang? Banyak yang pulang kampung cuma buat foto di depan rumah, trus balik ke kos. Padahal, ibu gak butuh foto—ibu butuh suara lo, butuh tahu lo sehat. Jadi, mulai hari ini, coba deh: luangin 5 menit buat nelpon, tanya “Ibu udah makan?”, bukan cuma “Uang kiriman kapan?”

Kebiasaan Anak Muda ke IbuPersentase (2024)
Nelpon seminggu sekali28%
Tahu tanggal ultah ibu59%
Pernah bantu bersih-bersih rumah37%
Minta doa sebelum ujian/kerja22%

Kesalahan Umum Saat Memahami Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu

Banyak yang salah kaprah: mereka kira “surga di telapak kaki ibu” berarti cukup kirim uang tiap bulan—padahal, hadist surga ada di telapak kaki ibu itu soal **kehadiran, bukan transfer**. Ada yang bangga ngasih ibu uang IDR 2 juta, tapi gak pernah pulang setahun—ini kayak kasih bunga ke kuburan, tapi lupa siram waktu ibu masih hidup! Di Jawa, ada istilah: “Mangan tanpa ibu, rasane kaya wedang tanpa gula”—makan tanpa ibu, rasanya kayak air tanpa gula. Jadi, jangan jadi anak “uang doang”—karena ibu gak jual kasih sayang, ibu kasih itu gratis. Yang ibu butuhin bukan nominal, tapi perhatian. Dan inget: surga itu gak di ATM, tapi di senyum ibu pas lo pulang.


Cara Mengamalkan Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu di Tengah Kesibukan Modern

Lo gak perlu jadi ulama buat amalin hadist surga ada di telapak kaki ibu. Lo bisa mulai dari hal kecil:

  • Setel reminder tiap Minggu malem buat nelpon ibu
  • Kirim voice note baca Qur’an—biar ibu seneng denger suara lo
  • Kalo gajian, beliin ibu sesuatu simpel: selendang, teh herbal, atau baju tidur
  • Minta maaf—meski lo rasa gak salah, kadang hati ibu butuh itu
Di era digital, “berbakti” bisa lewat WA, video call, atau bahkan doa jarak jauh. Karena yang penting bukan jarak, tapi **kesinambungan kasih sayang**. Seperti kata Nabi: “Ridha Allah itu dalam ridha ibu, dan murka Allah itu dalam murka ibu.” Jadi, jangan sampe lo kejar dunia, tapi kehilangan surga di rumah sendiri.


Internalisasi Nilai Hadist Surga Ada di Telapak Kaki Ibu Melalui Pendidikan dan Komunitas

Semangat hadist surga ada di telapak kaki ibu harus diwariskan, bukan cuma dihafal. Di sinilah peran keluarga, sekolah, dan komunitas jadi penting. Misalnya, masjid bisa ngadain kajian “Birrul Walidain” tiap bulan, atau sekolah bikin proyek “Surat untuk Ibu.” Buat yang pengen belajar langsung dari sumber terpercaya, silakan mampir ke Komunitas Muslim Hijrah Sentul. Buat yang demen eksplor sunnah-sunnah Nabi yang inspiratif, langsung cuss ke kategori Sunnah. Dan kalau lo butuh motivasi buat terus belajar, jangan lupa baca Hadits Menuntut Ilmu Arab Akan Dibongkar di Sini. Semua ini biar lo gak cuma tahu surga itu di telapak kaki ibu—tapi betulan jalan menuju sana, lewat senyum, doa, dan pelukan yang tulus.


Pertanyaan Umum

Apa hadis surga di telapak kaki ibu?

Hadis yang paling terkenal tentang hal ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i: “فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا”—“Tetaplah bersamanya (ibumu), karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.” Ini adalah inti dari hadist surga ada di telapak kaki ibu yang menegaskan bahwa berbakti kepada ibu adalah jalan utama menuju surga, bahkan lebih utama daripada jihad dalam kondisi tertentu.

Apa arti al-jannatu tahta aqdamil ummahat?

Al-jannatu tahta aqdamil ummahat” berarti “Surga itu di bawah telapak kaki para ibu.” Ini adalah ungkapan simbolis yang menunjukkan betapa tinggi kedudukan ibu dalam Islam. Dalam konteks hadist surga ada di telapak kaki ibu, ini menekankan bahwa ridha ibu adalah jalan menuju ridha Allah, dan surga tidak akan tercapai tanpa berbakti kepadanya.

Apa arti surga di bawah telapak kaki ibu? Rangkum gagasan tersebut dalam sebuah paragraf singkat?

Ungkapan “surga di bawah telapak kaki ibu” menggambarkan bahwa jalan menuju surga terletak pada ketaatan, kasih sayang, dan pengabdian kepada ibu. Dalam ajaran Islam yang tercermin dalam hadist surga ada di telapak kaki ibu, ibu diberi kedudukan tiga kali lebih utama daripada ayah, dan ridhanya menjadi kunci ridha Allah. Oleh karena itu, berbakti kepadanya—dengan perkataan lembut, perbuatan baik, dan doa tulus—bukan sekadar adab, tapi ibadah yang langsung mengantarkan pada rahmat-Nya.

Siapa perawi hadits surga dibawah telapak kaki ibu?

Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Jahimah As-Sulami RA, dan dicatat oleh Imam An-Nasa’i dalam Sunan-nya, serta Imam Ahmad dalam Musnad-nya. Dalam riwayat tersebut, Nabi SAW bersabda kepada Jahimah yang ingin berjihad: “Tetaplah bersama ibumu, karena surga itu di bawah kedua kakinya.” Ini adalah dasar utama dari hadist surga ada di telapak kaki ibu yang diakui oleh mayoritas ulama sebagai hadits hasan.


Referensi

  • https://sunnah.com/nasai:3104
  • https://musnadahmad.org/hadith/16501
  • https://islamqa.info/ar/answers/13270/silat-rahim-wa-birr-al-walidayn
  • https://dorar.net/hadith/sharh/4281