Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya yang Jarang Diketahui
- 1.
Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya yang Jarang Diketahui
- 2.
Hukum Aqiqah Menurut Ulama dan Tradisi Islam
- 3.
Dalil Aqiqah dalam Hadis Shahih dan Praktik Nabi
- 4.
Hikmah Aqiqah dalam Perspektif Spiritual dan Sosial
- 5.
5 Hikmah Aqiqah yang Membentuk Masa Depan Anak
- 6.
Tujuan Aqiqah Menurut Ajaran Nabi Muhammad SAW
- 7.
Hikmah Aqiqah dan Dalilnya dalam Satu Kesatuan
- 8.
Tata Cara Aqiqah yang Sesuai Sunnah dan Adab Islam
- 9.
Arti Aqiqah Menurut Islam dalam Konteks Keluarga Modern
Table of Contents
Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya
Pernah kepikiran gak, kenapa tiap ada bayi lahir di kampung, bapak-bapak langsung rebutan cari kambing? Bukan buat jualan, tapi buat aqiqah! Tapi tunggu dulu, apaan sih aqiqah itu? Apa cuma potong kambing terus bagi-bagi daging kayak kurban? Nah, di sinilah kita mulai masuk ke intinya: pengertian aqiqah dan hikmahnya itu jauh lebih dalam dari sekadar ritual “pesta kambing”. Ini ibadah, bentuk rasa syukur, penyucian, doa, dan bahkan solidaritas sosial—semua dalam satu paket yang diridai Allah SWT. Dan yang bikin makin greget? Banyak yang belum tahu hikmah aqiqah yang sebenarnya! Yuk, kita kupas bareng pakai kacamata ilmu, perasaan, dan dikit-dikit pake dialek Jawa ala kampung: “Alhamdulillah, anakku wis lahir, mesti di-aqiqahi ya!”
Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya yang Jarang Diketahui
Kalo kita ngomong pengertian aqiqah dan hikmahnya, jangan langsung mikir “potong kambing doang”. Dari sisi bahasa, aqiqah asalnya dari kata al-qathu yang artinya “memotong”. Tapi potong apaan? Bukan cuma rambut bayi, tapi juga simbol pengorbanan dan pelepasan ikatan dosa. Ulama klasik kayak Imam Nawawi nyebut, aqiqah itu juga rujukan ke “rambut bayi yang tumbuh sejak lahir”, dan hewan sembelihannya dinamai begitu karena rambut itu dipotong barengan sama penyembelihan. Nah, hikmah aqiqah yang jarang diketahui? Ini bukan cuma ritual, tapi pernyataan cinta: “Ya Allah, inilah amanah-Mu, kami syukuri dengan tindakan, bukan cuma kata-kata.” Kadang, kita lupa kalau pengertian aqiqah dan hikmahnya itu nyambung erat dengan akidah: bahwa semua yang hidup adalah milik-Nya, dan kita cuma penjaga sementara.
Hukum Aqiqah Menurut Ulama dan Tradisi Islam
Soal hukum aqiqah, mayoritas ulama—termasuk dari mazhab Syafi’i—sepakat ini termasuk sunnah muakkadah, alias sunnah yang sangat dianjurkan. Artinya: wajib banget dilakuin kalo mampu. Tapi jangan salah sangka—ada juga ulama kayak Dawud azh-Zhahiri yang bilang ini wajib! Beda pendapat boleh, tapi intinya sama: jangan disepelein. Kalo kita mampu, aqiqah itu hak anak yang harus dipenuhi orang tua. Dalam riwayat Imam Tirmidzi, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan bilang: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya.” Jadi, hukum aqiqah itu bukan optional kayak pilih topping bakso—ini lebih ke prioritas spiritual. Dan yang penting: kalo gak mampu, gak ada dosa. Allah Mahatahu kondisi hamba-Nya. Tapi kalo udah mampu, jangan nunda-nunda. Karena menunda aqiqah sama aja nunda doa perlindungan buat anak kita.
Dalil Aqiqah dalam Hadis Shahih dan Praktik Nabi
Ini dia fondasi utama dari dalil aqiqah: hadis Samurah bin Jundub yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi: “Setiap anak yang dilahirkan tergadai dengan aqiqahnya, disembelih untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.” Nah, itu dalil aqiqah terkuat yang jadi dasar pelaksanaannya. Ada juga riwayat dari Ummu Kurz: “Untuk anak laki-laki dua ekor kambing, untuk perempuan satu.” Tapi jangan bingung pas baca hadis lain yang nyebut Hasan-Husain cuma di-aqiqahi satu kambing masing-masing—itu menunjukkan fleksibilitas. Inti dari dalil aqiqah adalah adanya penyembelihan sebagai bentuk syukur, bukan pada jumlah mutlak. Dan yang sering dilupain: aqiqah itu bukan cuma soal daging, tapi juga pemberian nama baik dan cukur rambut—tiga paket spiritual yang musti dilakuin barengan.
Hikmah Aqiqah dalam Perspektif Spiritual dan Sosial
Banyak yang mikir hikmah aqiqah cuma buat “selametan bayi”. Padahal, ini jauh lebih dalam. Secara spiritual, aqiqah jadi bentuk pengertian aqiqah dan hikmahnya sebagai tebusan simbolis—bukan bayar dosa, tapi mohon perlindungan dari gangguan syaitan. Ibnu Qayyim bilang: “Lepasnya anak dari setan tergadai oleh aqiqah.” Keren kan? Secara sosial, aqiqah ngajarin kita buat berbagi. Dagingnya dibagi ke tetangga, fakir miskin, saudara—jadi kebahagiaan gak cuma buat kita sendiri. Ini nilai keislaman yang nyata: “Bersyukur itu harus diwujudin, gak cuma diucapin.” Dan jangan remehin: berbagi daging aqiqah bisa jadi awal silaturahmi yang langgeng, apalagi kalo tetangga kita miskin. Ini bentuk kepekaan sosial yang diajarin langsung sama Nabi.
5 Hikmah Aqiqah yang Membentuk Masa Depan Anak
Kalo mau ngerti pengertian aqiqah dan hikmahnya, simak 5 poin emas ini—ambil dari sumber terpercaya kayak BAZNAS Yogyakarta:
- Rasa syukur kepada Allah atas amanah anak yang sehat.
- Penyucian lahir-batin bayi lewat cukur rambut dan doa.
- Penguatan silaturahmi lewat berbagi daging.
- Penguatan ikatan keluarga dalam persiapan dan pelaksanaan.
- Doa untuk masa depan anak agar jadi insan bermanfaat.
Tujuan Aqiqah Menurut Ajaran Nabi Muhammad SAW
Tujuan aqiqah itu sederhana tapi dalam: menyatakan rasa syukur dan memohon perlindungan. Dalam hadis Salman bin ‘Amir, Nabi bersabda: “Anak lahir bersama aqiqahnya. Maka, tumpahkanlah darah untuknya dan hilangkanlah gangguan darinya.” Artinya? Tujuan aqiqah itu bukan cuma buat pamer atau ajang kumpul keluarga—ini bentuk permohonan supaya anak jauh dari gangguan ghaib dan tumbuh dalam rahmat Allah. Jadi, aqiqah itu ibadah yang menggabungkan rasa syukur, kasih sayang, dan perlindungan spiritual. Dalam konteks modern, ini juga jadi terapi psikologis bagi orang tua: “Alhamdulillah, kita bisa mulai hidup baru dengan amanah ini, dan Allah udah kasih jalan buat ngelindungin dia.”
Hikmah Aqiqah dan Dalilnya dalam Satu Kesatuan
Kadang, kita pisahin dalil aqiqah sama hikmah aqiqah, padahal keduanya nyatu kayak nasi sama lauk. Dalilnya jelas di hadis, hikmahnya kelihatan di kehidupan. Misalnya, dalil nyebut “semua anak tergadai dengan aqiqahnya”—itu bukan ancaman, tapi hikmah aqiqah sebagai pintu keberkahan. Dan justru di situlah letak keindahan pengertian aqiqah dan hikmahnya: Allah ngasih tuntunan, kita eksekusi, lalu kita rasain berkahnya. Ini kayak “ngasih obat, tapi kemasannya doa dan daging.” Nabi ngajarin kita buat gak cuma taat, tapi juga ngerti kenapa kita taat. Makanya, aqiqah bukan sekadar ritual, tapi proses pendidikan nilai buat orang tua dan keluarga.
Tata Cara Aqiqah yang Sesuai Sunnah dan Adab Islam
Mau tau tata cara aqiqah yang bener? Ini dia langkah-langkahnya berdasarkan sunnah:
- Sembelih kambing/domba: 2 ekor buat laki-laki, 1 buat perempuan (boleh juga 1 buat laki-laki, sesuai riwayat Hasan-Husain).
- Waktu ideal: hari ke-7, kalo gak bisa hari ke-14, ke-21, atau kapan aja selama belum baligh.
- Cukur rambut bayi—berat rambut biasanya disedekahkan dalam bentuk perak (misal: rambut 50 gram → sedekah 50 gram perak = ± IDR 500 ribu).
- Beri nama baik—karena nama itu doa.
Arti Aqiqah Menurut Islam dalam Konteks Keluarga Modern
Di jaman now, arti aqiqah menurut Islam sering dianggap “tradisi kuno”. Tapi justru di era digital ini, aqiqah bisa jadi oase spiritual buat keluarga urban yang sibuk. Ini momen buat kita berhenti sejenak, syukur, dan berdoa buat generasi penerus. Bukan soal mahal atau murah—tapi soal niat. Bahkan kalo cuma mampu 1 ekor buat anak laki-laki, itu tetep berkah. Di Komunitas Muslim Hijrah Sentul, kami percaya bahwa aqiqah itu bentuk parenting islami sejak hari pertama. Dan buat kamu yang pengin ngerti lebih dalam soal makna dasar, mampir lah ke Aqidah di situs kami. Ada juga penjelasan unik di Arti aqiqah menurut bahasa adalah ini dia lengkapnya. Mau versi lebih lengkap lagi? klik di sini—karena pengertian aqiqah dan hikmahnya itu layak didalamin, bukan cuma di-scroll doang.
Pertanyaan Umum tentang Pengertian Aqiqah dan Hikmahnya
Apa tujuan aqiqah?
Tujuan aqiqah adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak, sekaligus memohon perlindungan agar anak terhindar dari gangguan syaitan. Dalam hadis, Nabi SAW bersabda bahwa aqiqah berfungsi untuk “menghilangkan gangguan” dari bayi. Jadi, aqiqah bukan sekadar acara, tapi doa hidup yang diwujudkan lewat penyembelihan hewan.
Apa itu pengertian aqiqah?
Pengertian aqiqah secara bahasa adalah “memotong”, yang merujuk pada pemotongan rambut bayi atau penyembelihan hewan. Secara istilah, aqiqah adalah penyembelihan kambing/domba pada hari ke-7 kelahiran sebagai bentuk syukur dan ibadah. Jadi, aqiqah itu gabungan antara ritual, doa, dan solidaritas sosial dalam satu paket sunnah muakkadah.
Apa hikmah dari aqiqah?
Hikmah dari aqiqah sangat luas: mulai dari rasa syukur, penyucian bayi, penguatan silaturahmi, hingga doa untuk masa depan anak. Salah satu hikmah aqiqah yang paling dalam adalah menghidupkan sunnah Nabi dan menunjukkan bahwa kelahiran anak adalah anugerah yang harus dirayakan dengan berbagi, bukan dikunci sendiri. Ini nilai keislaman yang utuh.
Apa kata Al-Quran tentang aqiqah?
Secara eksplisit, Al-Quran tidak menyebutkan kata “aqiqah”, tapi banyak ayat yang mendukung prinsipnya—seperti perintah bersyukur (QS. Ibrahim: 7), berkorban (QS. Al-Hajj: 34), dan menyambut kelahiran dengan baik. Jadi, meski gak ada ayat “aqiqah”, seluruh semangatnya ada dalam Al-Quran. Praktik aqiqah sendiri didasarkan pada hadis shahih, bukan ijtihad semata.
Referensi
- https://kotayogya.baznas.go.id/artikel/show/5-hikmah-aqiqah-bagi-anak-dan-orang-tua/28634
- https://www.baitularqom.id/aqiqah-pengertian-hukum-waktu-dan-hikmahnya.html
- https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6380640/aqiqah-dalam-islam-dan-seperti-apa-hukumnya
- https://muisulsel.or.id/hikmah-halaqah-apa-itu-aqiqah/
