Hadits tentang Silaturahmi Arab dan Latin Ini Mudah Dipahami

img

hadits tentang silaturahmi arab dan latin

“Lu chat mantan cuma buat nanya kabar—itu silaturahmi apa cari perhatian?” Wkwk, jangan langsung tutup tab—kita serius nih! Soalnya, banyak banget yang salah kaprah soal silaturahmi. Padahal, dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, ini bukan sekadar “ketemu orang” atau “kirim WA,” tapi **menjaga hubungan dengan ikhlas, tanpa pamrih, dan apalagi tanpa niat jahat**. Bahkan, Nabi SAW bilang: **“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.”** Nah, yuk kita kupas hadits tentang silaturahmi arab dan latin—lengkap dengan teks Arab, latin, arti, dan cara amalnya biar lu gak cuma “ketemu,” tapi juga “diberkahi”!


Bunyi Hadits Silaturahmi dalam Teks Arab, Latin, dan Terjemahannya

Salah satu hadits paling populer diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA:

Arab: مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
Latin: Man sarrahu an yubsatha lahu fī rizqihi, aw yunsa’a lahu fī atharihi, falyashil rahimahu.
Arti: “Barang siapa yang senang dilapangkan rezekinya atau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari)
Nah, ini inti dari hadits tentang silaturahmi arab dan latin. Teks Arab-nya buat yang mau ngaji beneran, latin buat yang masih belajar baca huruf hijaiyah, dan artinya buat yang pengen langsung paham. Jadi, gak ada alasan buat gak tau—karena Allah udah kasih jalan buat siapa aja, dari pemula sampe hafidz!


Apakah “Silaturahmi” Ada dalam Bahasa Arab? Asal Usul dan Maknanya

Iya, ada! Tapi bentuk aslinya bukan satu kata—tapi **shilat al-rahim** (صلة الرحم). Kata “shilat” artinya “menyambung,” dan “rahim” artinya “rahim” atau “ikatan darah.” Jadi, arti aslinya: **menjaga hubungan dengan keluarga yang terikat oleh rahim ibu**. Dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, ini menunjukkan bahwa akar silaturahmi itu **dari keluarga**, tapi dalam praktiknya diperluas ke tetangga, teman, bahkan sesama muslim. Jadi, jangan heran kalau Nabi SAW pernah bersilaturahmi ke tetangga non-muslim—karena Islam itu **rahmatan lil ‘alamin**, bukan eksklusif buat kelompok tertentu!


Perbedaan antara “Silaturahmi” dan “Silaturahim” dalam Bahasa dan Konteks Islam

Nah, ini yang sering bikin bingung! Secara bahasa:

  • Silaturahim = bentuk Arab yang diindonesiakan (dari shilat al-rahim)
  • Silaturahmi = bentuk baku dalam bahasa Indonesia (menurut KBBI)
Jadi, dalam tulisan resmi, yang benar itu **“silaturahmi.”** Tapi di pesantren atau kitab kuning, sering dipake “silaturahim”—dan itu gak salah, cuma gaya bahasa aja. Dalam konteks hadits tentang silaturahmi arab dan latin, yang penting bukan ejaannya, tapi **niat dan amalnya**. Karena Allah gak nanya: “Lu nulis ‘silaturahmi’ atau ‘silaturahim’?”—tapi: “Lu nyambungin saudara lu atau malah mutusin?”


Kata “Silaturahmi” yang Benar Menurut KBBI dan Praktik Keislaman

Menurut **Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)**, penulisan yang baku adalah **“silaturahmi.”** Namun, dalam dunia pesantren dan literatur Islam Indonesia, “silaturahim” juga umum dipakai karena mendekati bentuk Arab aslinya. Jadi, dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, kita pake “silaturahmi” sebagai standar penulisan, tapi gak usah ribut kalau ada yang beda—selama **maknanya sama: menjaga hubungan baik dengan sesama**. Karena dalam Islam, **niat dan perbuatan lebih utama daripada diksi!**


Contoh Nyata Penerapan Silaturahmi dalam Kehidupan Modern

Silaturahmi zaman now gak harus ketemu fisik—tapi tetap jaga hubungan baik. Contohnya:

Bentuk SilaturahmiContoh Praktis
Kepada orang tuaTelepon tiap minggu, meski cuma 2 menit
Kepada saudara jauhKirim parcel Lebaran via JNE (IDR 50.000 aja udah cukup!)
Kepada tetanggaBagi takjil pas Ramadhan, meski beda agama
Kepada teman lamaChat “kabar?” tanpa minta tolong dulu
Semua ini termasuk dalam amalan hadits tentang silaturahmi arab dan latin. Karena silaturahmi itu soal **konsistensi**, bukan formalitas. Jadi, jangan nunggu Lebaran buat nyambung—mulai hari ini! hadits tentang silaturahmi arab dan latin

Dampak Spiritual dan Sosial dari Menjaga Silaturahmi Menurut Hadits

Nabi SAW bersabda: **“Allah berfirman: ‘Aku bersama dua orang yang saling mencintai karena-Ku…’”** (HR. Bukhari). Artinya, silaturahmi yang tulus itu **diawasi langsung oleh Allah!** Secara spiritual, hati jadi tenang, sholat jadi khusyuk. Secara sosial, hidup jadi lebih aman—siapa tau besok lu butuh bantuan, dan yang nolong ternyata sepupu yang dulu lu cuekin. Dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, ini bukan mitos—tapi **hukum sebab-akibat yang dijamin langit**. Jadi, jangan heran kalau orang yang rajin silaturahmi, usahanya lancar, keluarganya rukun, dan hatinya adem kayak es kelapa muda!


Kesalahan Umum dalam Memahami dan Mengamalkan Silaturahmi

Banyak yang salah kaprah:

  • Silaturahmi cuma pas Lebaran → padahal harus kontinu!
  • Niatnya cari keuntungan → “Aku ke rumah om biar dia pinjemin duit.”
  • Cuma ke yang deket aja → lupa ke saudara jauh yang butuh perhatian
  • Chat doang, gak follow up → “Kabar lu?” terus ilang kayak ninja
Padahal, dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, silaturahmi yang bener itu **ikhlas**, **konsisten**, dan **gak pilih-pilih**. Jadi, jangan jadi “silaturahmi musiman”—karena Allah gak suka yang main-main!


Peran Bahasa Arab dalam Memahami Makna Mendalam Hadits Silaturahmi

Kalau lu cuma baca terjemahan, lu bisa kehilangan nuansa aslinya. Misalnya, kata “rahim” itu punya akar kata yang sama dengan “rahmah” (kasih sayang). Artinya, silaturahmi itu **bukan formalitas, tapi ekspresi rahmat**! Nah, di Komhis.com, lewat Kursus Bahasa Arab Markaz Arabiyah, lu bisa belajar bahasa Arab dari nol—jadi gak cuma paham artinya, tapi juga **rasa**-nya. Karena dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, memahami bahasa asli itu kunci buat nyambung sama niat Nabi.


Cara Praktis Mengamalkan Hadits tentang Silaturahmi Arab dan Latin di Zaman Digital

Zaman now, silaturahmi bisa lewat:

  • Kirim voice note ke ortu tiap pagi
  • Follow akun keluarga di medsos, terus kasih support
  • Donasi buat saudara yang kesulitan, meski gak ketemu
  • Bikin grup WA keluarga khusus buat sharing ilmu agama
Yang penting: **jangan biarkan hubungan mati cuma karena jarak atau gengsi**. Dan kalau lu butuh panduan, cek aja Komunitas Muslim Hijrah Sentul. Mau dalil lain soal akhlak? Baca Hadits Tidak Boleh Marah Ini Bikin Hati Damai. Atau, eksplorasi lebih dalam di kategori Sunnah—karena di sana ada analisis mendalam tentang 10 hadits silaturahmi, lengkap dengan teks Arab, arti per kata, dan tafsir nahwu-sharaf!


Pertanyaan Umum tentang Hadits tentang Silaturahmi Arab dan Latin

Apa bunyi hadits silaturahmi?

Salah satu hadits utama berbunyi: “Barang siapa yang senang dilapangkan rezekinya atau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari). Dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, hadits ini disajikan lengkap dalam teks Arab, latin, dan terjemahan agar mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama pelajar dan pemula.

Apakah silaturahmi dalam bahasa Arab?

Dalam bahasa Arab, silaturahmi disebut **“shilat al-rahim”** (صلة الرحم), yang secara harfiah berarti “menyambung tali rahim.” Istilah ini muncul dalam banyak hadits dan menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga dan kerabat. Dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, frasa ini menjadi dasar pemahaman bahwa silaturahmi adalah bagian integral dari akhlak Islam.

Apa beda silaturahmi dan silaturahim?

“Silaturahim” adalah bentuk Arab yang diindonesiakan (dari shilat al-rahim), sedangkan “silaturahmi” adalah bentuk baku dalam bahasa Indonesia menurut KBBI. Dalam konteks hadits tentang silaturahmi arab dan latin, keduanya merujuk pada praktik yang sama: menjaga hubungan baik dengan sesama. Yang lebih penting dari ejaan adalah niat dan konsistensi dalam mengamalkannya.

Kata Silaturahmi yang Benar?

Kata yang benar menurut bahasa Indonesia baku adalah **“silaturahmi.”** Namun, dalam konteks keislaman, istilah “silaturahim” juga sering digunakan karena mendekati bentuk asli Arabnya. Dalam hadits tentang silaturahmi arab dan latin, yang utama bukan ejaannya, tapi pemahaman bahwa silaturahmi adalah amalan yang dianjurkan dan berpahala besar.


Referensi

  • https://sunnah.com/bukhari
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id
  • https://islamweb.net/ar/library
${customadstop}