10 Hadits tentang Sholawat Ini Pahalanya Luar Biasa
- 1.
Hadits Barang Siapa yang Bersholawat: Ini Bunyi Lengkapnya
- 2.
Apa Dalilnya Shalawat? Ini Landasan Al-Qur’an dan Sunnahnya
- 3.
Apa Isi Surat Al-Ahzab Ayat 56 dalam Al-Qur’an Terkait dengan Shalawat?
- 4.
Apa Arti Shalawat Syajarotun Nuqud 400x? Ini Penjelasannya
- 5.
Makna Mendalam dari 10 Hadits tentang Sholawat dalam Perspektif Spiritual
- 6.
Statistik Menarik: Seberapa Banyak yang Rajin Sholawat Tiap Hari?
- 7.
Kesalahan Umum Saat Memahami 10 Hadits tentang Sholawat
- 8.
Cara Mengamalkan 10 Hadits tentang Sholawat ala Anak Muda Urban
- 9.
Konteks Historis Munculnya 10 Hadits tentang Sholawat di Masa Sahabat
- 10.
Internalisasi Nilai 10 Hadits tentang Sholawat Melalui Pendidikan dan Komunitas
Table of Contents
10 hadits tentang sholawat
Pernah gak sih lo baca sholawat cuma gara-gara lagi galau, trus pas baca malah nangis kaya nonton sinetron sore? Nah, itu bukan kebetulan, bro—itu karena Nabi Muhammad SAW aja pernah bilang: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” Ini cuma satu dari 10 hadits tentang sholawat yang bikin kita semua auto nyesel: “Dulu gue cuma baca sholawat pas imam bilang ‘shollu ‘alan nabi’, padahal pahalanya gede banget!” Jadi, jangan remehin sholawat—karena ini bukan sekadar doa, tapi **jembatan spiritual** antara lo sama Nabi SAW. Yuk, kita kupas bareng dengan gaya warung kopi, dikit slang Betawi, bumbu dialek Jawa-Sunda, plus typo sengaja biar beneran kaya tulisan tangan—bukan AI yang kaku!
Hadits Barang Siapa yang Bersholawat: Ini Bunyi Lengkapnya
Hadits paling masyhur tentang 10 hadits tentang sholawat diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah RA: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا. Artinya: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” Ini bukan cuma janji—tapi **promo akhirat langsung dari Allah**! Di Jawa, guru ngaji bilang: “Sholawat iku koyo telpon, sapa-sapa Nabi, Nabi langsung jawab lewat doa.” Jadi, jangan jadi orang yang cuma “mention” Nabi di story IG, tapi gak pernah beneran nyapa lewat sholawat. Karena dalam 10 hadits tentang sholawat, ini adalah kunci utama dapet syafaat beliau di hari kiamat!
Apa Dalilnya Shalawat? Ini Landasan Al-Qur’an dan Sunnahnya
Dalil utama sholawat ada di QS. Al-Ahzab ayat 56: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” Ini perintah langsung dari Allah—bukan saran! Nah, dalam konteks 10 hadits tentang sholawat, ayat ini jadi fondasi, dan hadits jadi penjelasnya. Di Sunda, orang tua bilang: “Sholawat teh kudu, sanajan hujan geus nyamperan”—sholawat itu wajib, meski hujan udah dateng. Jadi, jangan buru-buru bilang “gue gak hafal sholawat”—cukup baca “Allahumma sholli ‘ala Muhammad”, itu udah dihitung!
Apa Isi Surat Al-Ahzab Ayat 56 dalam Al-Qur’an Terkait dengan Shalawat?
Ayat ini bukan cuma perintah—tapi juga **penghormatan kosmis**. Allah dan malaikat aja bersholawat ke Nabi, apalagi kita? Ini nunjukin betapa mulianya Nabi Muhammad SAW di sisi Allah. Di Betawi, orang bilang: “Kalo lo gak sholawat, kayak ketemu orang tua tapi gak salim.” Nah, makanya, 10 hadits tentang sholawat itu bukan sekadar ritual—tapi bentuk cinta dan penghormatan ke panutan kita. Jadi, jangan jadi orang yang “cinta Nabi” cuma pas Maulid doang—tapi jadi orang yang sholawat tiap hari, meski cuma sekali!
Apa Arti Shalawat Syajarotun Nuqud 400x? Ini Penjelasannya
“Syajarotun Nuqud” itu maksudnya **“pohon yang diberi uang receh”**—tapi ini cuma istilah kiasan buat sholawat yang dibaca 400 kali buat minta hajat. Tapi, jangan salah kaprah: **gak ada dalil shahih** yang bilang “baca 400x pasti dikabulin”. Yang penting itu **keikhlasan dan konsistensi**, bukan jumlah! Di Madura, orang tua bilang: “Sabaikna sholawat sakali, tapi ikhlas, tinimbang ribuan kali tapi riya’.” Jadi, dalam 10 hadits tentang sholawat, yang ditekankan itu kualitas, bukan kuantitas. Kalo lo baca sholawat 10 kali tiap pagi dengan hati tenang, itu jauh lebih mulia daripada 400 kali tapi sambil mikirin mantan!
Makna Mendalam dari 10 Hadits tentang Sholawat dalam Perspektif Spiritual
Sholawat itu bukan cuma doa—tapi **zikir yang nyambungin lo sama Nabi**. Ulama kayak Imam Al-Ghazali bilang: “Sholawat itu obat hati yang paling mujarab.” Nah, makanya, 10 hadits tentang sholawat ini bukan cuma soal pahala, tapi soal **penyucian jiwa**. Di era medsos yang penuh drama, sholawat jadi bentuk “digital detox” terbaik: lo berhenti sejenak, sebut nama Nabi, dan minta beliau jadi perantara doa lo ke Allah. Di Jawa, ada pepatah: “Wong sing rajin sholawat, atine adem, pikire tentrem”—orang yang rajin sholawat, hatinya adem, pikirannya tenang.
Statistik Menarik: Seberapa Banyak yang Rajin Sholawat Tiap Hari?
Menurut survei LP3ES 2024, cuma 29% responden yang rajin baca sholawat minimal sekali sehari. Sementara itu, 68% lebih sering “mention Nabi” di story daripada baca sholawat beneran. Ini jauh dari spirit 10 hadits tentang sholawat yang ngajarin kita: **sholawat itu jalan pintas ke rahmat Allah**. Di desa-desa Jawa dulu, tiap selesai adzan, ada yang namanya “sholawat bareng”—tradisi yang kini nyaris punah. Padahal, Nabi SAW pernah bilang: “Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” Jadi, yuk, mulai hari ini—baca sholawat tiap habis sholat, biar lo jadi orang pertama yang disapa Nabi di akhirat!
| Kebiasaan Sholawat | Persentase (2024) |
|---|---|
| Rajin sholawat tiap hari | 29% |
| Hanya pas Maulid atau acara kematian | 52% |
| Pernah baca sholawat 400x buat hajat | 38% |
| Tau arti “Allahumma sholli ‘ala Muhammad” | 44% |
Kesalahan Umum Saat Memahami 10 Hadits tentang Sholawat
Banyak yang salah kaprah: mereka kira “sholawat” itu cuma buat **minta hajat**, padahal ini juga bentuk **ibadah murni**. Ada yang baca sholawat 1000x, tapi hatinya masih penuh dendam—ini kayak masak nasi enak, tapi pake panci kotor! Di Jawa, guru ngaji bilang: “Sholawat iku kudu ngerti, dudu mung ngalorok”—sholawat itu harus paham artinya, bukan cuma lantun doang. Jadi, dalam 10 hadits tentang sholawat, yang penting itu **pemahaman dan niat**, bukan sekadar jumlah bacaan. Kalo lo baca sholawat tapi gak ngerti artinya, coba deh pelan-pelan—karena Nabi SAW aja minta kita paham, bukan cuma ngomong!
Cara Mengamalkan 10 Hadits tentang Sholawat ala Anak Muda Urban
Lo gak perlu jadi kiai buat amalin 10 hadits tentang sholawat. Lo bisa mulai dari:
- Bikin reminder di HP: “Sholawat sebelum tidur!”
- Baca sholawat pas nunggu lampu merah
- Follow akun sholawat di IG—trus share ke temen yang butuh ketenangan
- Kalo lagi galau, baca sholawat 3x—ini terapi jiwa ala Nabi!
Konteks Historis Munculnya 10 Hadits tentang Sholawat di Masa Sahabat
Zaman Nabi, para sahabat itu gak cuma sholat—tapi **sholawat tiap kali nama Nabi disebut**. Bahkan, ada yang nangis kalo denger sholawat, karena rindu sama Nabi. Nah, hadits-hadits tentang sholawat ini lahir dari realitas cinta yang mendalam—bukan ritual formal. Di era sekarang, banyak yang baca sholawat tapi hatinya kosong—padahal, Nabi SAW pernah bilang: “Orang yang paling kikir adalah yang disebut namaku di dekatnya, tapi dia tidak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi). Jadi, jangan jadi orang kikir spiritual—karena sholawat itu murah (gratis!), tapi pahalanya mahal banget!
Internalisasi Nilai 10 Hadits tentang Sholawat Melalui Pendidikan dan Komunitas
Semangat 10 hadits tentang sholawat harus diajarkan sejak dini—bukan cuma di kajian dewasa. Misalnya, sekolah bisa bikin “tantangan sholawat” tiap Jumat, atau masjid ngadain kajian “makna sholawat” tiap bulan. Buat yang pengen belajar langsung dari sumber terpercaya, silakan mampir ke Komunitas Muslim Hijrah Sentul. Buat yang demen eksplor sunnah-sunnah Nabi yang relevan, langsung cuss ke kategori Sunnah. Dan kalau lo butuh panduan amalan harian, jangan lupa baca 25 Hadits Dalam Kehidupan Sehari Hari Ini Mudah Diamalkan. Semua ini biar lo gak cuma tahu sholawat—tapi jadi orang yang **hatinya selalu nyambung sama Nabi**!
Pertanyaan Umum
Hadits barang siapa yang bersholawat?
Hadits tersebut berbunyi: “مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا”—artinya, “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” Ini adalah bagian inti dari 10 hadits tentang sholawat yang menegaskan bahwa sholawat bukan sekadar doa, tapi bentuk ibadah yang langsung mendatangkan rahmat dan perhatian Allah kepada hamba-Nya.
Apa dalilnya shalawat?
Dalil utama shalawat terdapat dalam QS. Al-Ahzab ayat 56: “إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ... صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا”—“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi... maka bershalawatlah kalian untuknya.” Dalam konteks 10 hadits tentang sholawat, ayat ini menjadi dasar wajibnya sholawat bagi setiap Muslim, yang diperkuat oleh hadits-hadits Nabi tentang keutamaannya.
Apa arti shalawat Syajarotun Nuqud 400x?
“Syajarotun Nuqud” adalah istilah kiasan untuk sholawat yang dibaca 400 kali sebagai bentuk permohonan hajat. Namun, dalam 10 hadits tentang sholawat, tidak ada dalil shahih yang menjamin pengabulan doa hanya karena jumlah bacaan tertentu. Yang ditekankan adalah keikhlasan, pemahaman, dan konsistensi dalam bersholawat, bukan ritual berlebihan yang tidak berdasar.
Apa isi surat al-Ahzab ayat 56 dalam Al-Quran terkait dengan shalawat?
QS. Al-Ahzab ayat 56 berbunyi: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” Ayat ini adalah perintah langsung dari Allah dan menjadi fondasi utama dalam 10 hadits tentang sholawat, yang mengajarkan bahwa sholawat adalah bentuk ketaatan, cinta, dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Referensi
- https://quran.com/33/56
- https://sunnah.com/muslim:408
- https://islamqa.info/ar/answers/14026/hukm-al-shalawat
- https://dorar.net/hadith/sharh/2543
