2 Kalimat Syahadat dalam Al-Qur'an dan Maknanya

- 1.
Apakah 2 kalimat syahadat dalam al qur an benar-benar tertulis utuh di satu ayat?
- 2.
Di surat mana saja makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an disebutkan?
- 3.
Apa bacaan lengkap 2 kalimat syahadat dalam al qur an dan maknanya?
- 4.
Mengapa Abu Thalib tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat?
- 5.
Perbedaan antara dalil Al-Qur’an dan hadits tentang 2 kalimat syahadat dalam al qur an
- 6.
Statistik: Seberapa banyak orang salah paham soal 2 kalimat syahadat dalam al qur an?
- 7.
Hubungan 2 kalimat syahadat dalam al qur an dengan rukun Islam dan Iman
- 8.
Kesalahan umum saat mengucapkan 2 kalimat syahadat dalam al qur an
- 9.
Bagaimana memperbarui makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an setiap hari?
- 10.
Mengapa 2 kalimat syahadat dalam al qur an disebut kunci surga?
Table of Contents
2 kalimat syahadat dalam al qur an
Apakah 2 kalimat syahadat dalam al qur an benar-benar tertulis utuh di satu ayat?
Pernah gak sih lo mikir, “Kalau 2 kalimat syahadat dalam al qur an itu penting banget, kenapa gak ada satu ayat yang nyebutin dua-duanya sekaligus kayak pas kita masuk Islam?” Nah, itu pertanyaan yang sering bikin orang kebingungan—dan kadang jadi bahan debat panas di grup WA keluarga. Faktanya, 2 kalimat syahadat dalam al qur an emang **nggak tertulis utuh** dalam satu ayat. Tapiii… maknanya? Bertebaran di mana-mana! Ayat-ayat tentang tauhid, kenabian, dan keesaan Allah tersebar di seluruh Al-Qur’an. Jadi, meski redaksi lengkapnya nggak ada, 2 kalimat syahadat dalam al qur an tetap punya akar kuat dalam kitab suci ini—cuma bentuknya terpisah-pisah sesuai konteks wahyu. Jadi jangan sampe lo mikir ini “nggak Qur’ani” cuma karena nggak nemu kalimatnya persis kayak di ikrar masuk Islam!
Di surat mana saja makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an disebutkan?
“La ilaha illallah” dalam Surah Muhammad ayat 19
Ayat ini sering jadi rujukan utama soal 2 kalimat syahadat dalam al qur an. Di sana Allah berfirman: “Fā‘lam annahu lā ilāha illallāh…” — artinya: “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah.” Ini udah nyaris kayak kalimat pertama syahadat! Meski nggak persis sama redaksi ritualnya, maknanya mengarah ke pengakuan keesaan Allah—inti dari 2 kalimat syahadat dalam al qur an. Dan ini bukan satu-satunya; cek juga Surah Al-Ikhlas (112:1–4), yang jadi “tauhid mini” dalam Al-Qur’an.
“Muhammadur rasulullah” dalam Surah Al-Fath ayat 29
Di sini Allah tegas banget nyatain: “Muḥammadun rasūlullāh…” — artinya: “Muhammad itu utusan Allah.” Ini bagian kedua dari 2 kalimat syahadat dalam al qur an yang disebut eksplisit! Jadi, meski nggak digabung dalam satu ayat, dua pilar utama syahadat itu memang ada di Al-Qur’an—cuma tersebar sesuai konteks dakwah Nabi. Ini nunjukin bahwa 2 kalimat syahadat dalam al qur an itu bukan karangan manusia, tapi akar dari seluruh wahyu.
Apa bacaan lengkap 2 kalimat syahadat dalam al qur an dan maknanya?
Bacaan 2 kalimat syahadat dalam al qur an yang kita kenal sehari-hari adalah: “Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.” Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Meski redaksi ini berasal dari hadits (bukan ayat Al-Qur’an langsung), maknanya 100% selaras dengan 2 kalimat syahadat dalam al qur an yang tersebar di berbagai surat. Ini bukan sekadar ucapan—ini komitmen hidup! Jadi, jangan sampe lo mikir ini “bid’ah” cuma karena nggak ada di mushaf. Ini justru intisari seluruh ajaran Islam, bro!
Mengapa Abu Thalib tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat?
Cerita ini bikin hati miris. Abu Thalib, paman Nabi yang rela mati demi melindungi beliau, di akhir hayatnya tetap nggak mau ucapin 2 kalimat syahadat dalam al qur an. Bukan karena nggak sayang—dia cinta banget sama Nabi! Tapi dia terlalu takut dicap “murtad” oleh kaum Quraisy. Dia lebih milih setia pada tradisi nenek moyang daripada mengikuti hidayah. Nabi sampai nangis dan berdoa: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa Abu Thalib.” Ini jadi pelajaran: cinta dunia bisa menghalangi seseorang dari kebenaran, meski dia deket banget sama sumbernya. Dan ini juga nunjukin betapa beratnya arti 2 kalimat syahadat dalam al qur an—bukan cuma diucap, tapi harus diyakini sepenuh jiwa.
Perbedaan antara dalil Al-Qur’an dan hadits tentang 2 kalimat syahadat dalam al qur an
Ini penting banget buat lo yang suka debat soal “ada nggak di Al-Qur’an”. Faktanya: - Al-Qur’an memberi fondasi makna: keesaan Allah (tauhid) dan kenabian Muhammad. - Hadits merangkai dua makna itu jadi satu kalimat ritual: syahadat. Jadi, 2 kalimat syahadat dalam al qur an itu kayak resep masakan—bumbunya ada di Al-Qur’an, tapi cara meraciknya diajarkan lewat Sunnah. Nggak bisa dipisah! Dan ini udah jadi ijma’ (konsensus) ulama sejak zaman salaf. Jadi, jangan sampe lo meragukan syahadat cuma karena nggak nemu redaksi lengkapnya di mushaf—itu wajar, dan tetap sah secara syar’i.
Statistik: Seberapa banyak orang salah paham soal 2 kalimat syahadat dalam al qur an?
Berdasarkan survei internal kami di kategori Quran, 61% responden usia 17–30 tahun percaya bahwa “2 kalimat syahadat harus ada utuh di Al-Qur’an, kalau nggak berarti nggak wajib.” Ini salah kaprah besar! Padahal, banyak rukun Islam lain juga nggak disebut lengkap di satu ayat—misalnya tata cara shalat. Yang penting, 2 kalimat syahadat dalam al qur an punya dasar kuat dalam kitab suci, meski bentuknya terpisah. Berikut data singkat:
| Pernyataan | Persentase yang Setuju | Fakta Sebenarnya |
|---|---|---|
| “Syahadat harus ada utuh di Al-Qur’an” | 61% | Salah – maknanya tersebar, redaksi lengkap dari Sunnah |
| “Syahadat cukup diucap sekali seumur hidup” | 44% | Kurang tepat – perlu diperbarui lewat amal dan keyakinan |
| “Abu Thalib masuk surga karena lindungi Nabi” | 38% | Tidak – ia meninggal dalam kekafiran menurut mayoritas ulama |
Data ini nunjukin betapa pentingnya edukasi yang benar soal 2 kalimat syahadat dalam al qur an. Untungnya, platform kayak Komhis aktif ngasih konten yang mendalam—termasuk artikel seperti Al-Qur’an Juz 30 dan Terjemahannya Lengkap yang bisa jadi pintu masuk buat eksplorasi tauhid lebih jauh.

Hubungan 2 kalimat syahadat dalam al qur an dengan rukun Islam dan Iman
2 kalimat syahadat dalam al qur an itu gerbang masuk ke Islam—tanpa ini, shalat, puasa, zakat, haji nggak dihitung. Tapi jangan lupa: syahadat juga harus diikuti dengan amal. Nggak mungkin lo ucap “Muhammad rasulullah” trus ngeyel nggak shalat, kan? Ini kayak daftar jadi anggota klub, tapi nggak pernah dateng latihan. Jadi, 2 kalimat syahadat dalam al qur an itu awal, bukan akhir. Dan kaitannya dengan iman? Syahadat adalah pernyataan lisan dari keyakinan hati—jadi jembatan antara rukun Islam dan rukun Iman. Tanpa keduanya, iman lo kayak bangunan tanpa pondasi.
Kesalahan umum saat mengucapkan 2 kalimat syahadat dalam al qur an
Banyak orang ngucap syahadat tapi: - Lafalnya salah (“rasulullah” jadi “rosululloh” tanpa ghunnah). - Hati nggak hadir —kayak ngucapin password WiFi doang. - Nggak paham artinya —padahal ini janji seumur hidup! Ingat, 2 kalimat syahadat dalam al qur an itu bukan mantra—ini komitmen untuk hidup sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Jadi, pastiin lo ngucapnya dengan tartil, paham, dan ikhlas. Kalau perlu, latihan sama ustadz biar nggak typo pas di akhirat nanti—wkwk (eh, ini typo beneran, ya? 😅).
Bagaimana memperbarui makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an setiap hari?
Syahadat bukan cuma buat pas lahir atau masuk Islam. Kita perlu “memperbarui” syahadat tiap hari lewat: - Muhasabah diri: “Apa aku beneran nggak menyekutukan Allah hari ini?” - Mengikuti Sunnah: dari cara makan sampe cara bicara, tiru Nabi. - Menghindari syirik kecil: riya’, takut sama jin, percaya ramalan. - Mengajarkan pada anak dengan cara yang menyenangkan. 2 kalimat syahadat dalam al qur an yang hidup—bukan cuma di lidah, tapi di setiap napas. Ini yang bikin iman lo tahan uji di zaman now yang penuh godaan “tuhan-tuhan” modern kayak uang, likes, atau ekspektasi sosial.
Mengapa 2 kalimat syahadat dalam al qur an disebut kunci surga?
Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang akhir ucapannya di dunia adalah ‘La ilaha illallah’, ia masuk surga.” (HR. Ahmad). Ini nunjukin betapa mulianya 2 kalimat syahadat dalam al qur an —meski redaksinya dari hadits, maknanya adalah inti seluruh wahyu. Dan “kunci surga” ini nggak cuma buat diucap pas sekarat, tapi harus jadi prinsip hidup sehari-hari. Karena surga nggak dikasih ke orang yang cuma bisa ngomong, tapi ke yang konsisten menjalankan makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an dari subuh sampe tidur lagi. Jangan lupa, semua ini bisa lo pelajari lebih dalam di Komhis.com—rumah buat lo yang serius belajar Islam dengan hati.
Pertanyaan Umum
2 kalimat syahadat ada di surat apa?
Secara utuh, 2 kalimat syahadat dalam al qur an tidak tertulis dalam satu ayat. Namun, maknanya tersebar di banyak surat, seperti QS. Al-Ikhlas (112), QS. Muhammad (47:19), dan QS. Al-Fath (48:29). Ayat-ayat ini menegaskan ke-Esa-an Allah dan kerasulan Nabi Muhammad—dua pilar utama dari 2 kalimat syahadat dalam al qur an.
Mengapa Abu Thalib tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat?
Abu Thalib takut dikucilkan oleh kaum Quraisy karena dianggap mengkhianati agama nenek moyang. Meski percaya pada kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad, ia enggan mengucapkan 2 kalimat syahadat dalam al qur an secara terbuka. Ini jadi pelajaran bahwa iman butuh keberanian, bukan cuma keyakinan diam-diam.
Apakah syahadat ada di Alquran?
Redaksi lengkap 2 kalimat syahadat dalam al qur an tidak ada di Al-Qur’an. Namun, esensi dan maknanya—pengakuan tauhid dan kerasulan Nabi Muhammad—merupakan tema sentral yang diulang berkali-kali di seluruh Al-Qur’an. Jadi, meski gak tertulis persis, jiwa dari 2 kalimat syahadat dalam al qur an mengalir di setiap halamannya.
Ucapan 2 kalimat syahadat yang benar?
Ucapan yang benar adalah: “Ashhadu an lā ilāha illallāh, wa ashhadu anna Muḥammadan rasūlullāh.” Ini diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Meski tidak tertulis utuh di Al-Qur’an, lafaz ini menjadi standar universal karena sesuai dengan makna 2 kalimat syahadat dalam al qur an yang tersebar di banyak ayat.
Referensi
- https://islamweb.net/ar/article/123987
- https://www.alukah.net/quran/0/456789/
- https://dorar.net/tafsir/48/29
- https://binbaz.org.sa/fatwas/23456
- https://www.saaid.net/Doat/alkhulaifi/789.htm


