Cara Mengubur Ari-ari Secara Syariat Islam yang Benar

img

cara mengubur ari ari secara syariat islam

Apa Sih Sebenernya Ari-ari Itu dalam Perspektif Syariat Islam?

Pernah gak sih lo mikir, kenapa ari-ari—yang keluar bareng bayi—nggak cuma dibuang ke tempat sampah kayak sisa operasi biasa? Nah, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, benda ini nggak dianggap limbah medis biasa, tapi sesuatu yang sakral dan punya ikatan spiritual sama si jabang bayi. Ari-ari (atau plasenta) dianggap sebagai “saudara kandung” bayi dalam tradisi Islam—makanya, perlakuannya harus sopan, penuh adab, dan sesuai tuntunan. Bahkan, dalam beberapa riwayat, Nabi Ibrahim AS dulu ngubur ari-ari Nabi Ismail AS di tempat yang kelak jadi tanah suci. Jadi, kalau lo mikir cara mengubur ari ari secara syariat islam itu remeh, mending lo baca sampe abis—soalnya ini urusan akhlak, bukan cuma ritual doang!


Apakah Ari-ari Wajib Dicuci Sebelum Dikubur Menurut Ajaran Islam?

Nah, ini pertanyaan yang sering bikin bingung para ortu baru: “Harus dicuci nggak sih?” Jawabannya—nggak wajib, tapi dianjurkan. Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, membersihkan ari-ari dari darah kotor atau lendir itu bentuk penghormatan, bukan syarat sah penguburan. Jadi, kalau lo sempet nyiram pake air bersih (bukan sabun apalagi disinfektan!), itu udah cukup. Tapi kalo nggak sempet—ya nggak dosa. Yang penting niatnya ikhlas dan nggak asal buang ke selokan. Ingat, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, niat dan adab lebih utama daripada teknis medis.


Bagaimana Tata Cara Menguburkan Ari Bayi Menurut Islam yang Benar?

Oke, ini dia step-by-step cara mengubur ari ari secara syariat islam ala para ulama salaf dan praktik di pesantren-pesantren Nusantara. Pertama, bungkus ari-ari pake kain putih bersih—bisa kain mori, kain kafan kecil, atau bahkan kain sarung bekas yang masih layak. Kedua, gali lubang sedalam 30–50 cm (jangan terlalu dangkal, nanti digali kucing atau anjing!). Ketiga, letakkan ari-ari dengan posisi “menghadap kiblat” kalau bisa—ini simbolik aja, soalnya ari-ari nggak punya wajah, tapi niatnya biar sejalan sama arah ibadah si bayi kelak. Keempat, tutup rapat dan taburi tanahnya. Nah, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, nggak perlu dikasih nisan atau bunga—cukup doa dan niat baik aja. Simpel, kan? Tapi penuh makna!


Apa Saja yang Dikubur Bersama Ari-ari Bayi Menurut Adat dan Syariat?

Di beberapa daerah kayak Jawa, Sunda, atau Bugis, ada tradisi nyelipin benda kecil di kuburan ari-ari—misalnya: uang logam (biar rejeki lancar), daun sirih (simbol keberkahan), atau bahkan mainan kecil (biar bayi gampang tidur). Tapi dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, semua itu nggak ada dasar syar’inya. Yang boleh dikubur bareng cuma ari-ari itu sendiri—plus kain pembungkusnya. Nggak perlu uang, nggak perlu jimat, apalagi mantra. Karena dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, yang kita andalkan itu Allah, bukan benda-benda mistis. Jadi, kalau ada yang bilang “harus dikasih koin biar nggak rewel”, itu adat—bukan ajaran Islam. Bedain, dong!


Apa yang Dibaca Saat Mengubur Ari-ari Bayi Menurut Sunnah?

Ini nih yang sering dilewatin: doa! Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, nggak ada lafaz khusus dari Nabi SAW, tapi para ulama menyarankan bacaan umum kayak: “Bismillah, Allaahumma barik lahu fiihi wa j’alhu min shalihii ummati Muhammadin.” Artinya: “Ya Allah, berkahilah dia (bayi) melalui (ari-ari) ini, dan jadikan dia termasuk umat Nabi Muhammad yang saleh.” Bisa juga tambahin Surah Al-Fatihah atau Ayat Kursi—tapi jangan pake bacaan bid’ah kayak “mantra ari-ari” yang nggak jelas asalnya. Ingat, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, doa itu bentuk tawasul dan harapan, bukan ritual magis. Jadi, keep it simple, keep it sunnah!


cara mengubur ari ari secara syariat islam

Di Mana Tempat yang Tepat untuk Mengubur Ari-ari Bayi?

Jangan asal gali di halaman depan rumah trus dikubur di bawah pot bunga! Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, lokasi penguburan harus: (1) aman dari gangguan hewan, (2) nggak di tempat lembab atau rawan banjir, (3) jauh dari sumber air bersih (biar nggak kontaminasi), dan (4) kalau bisa—di tanah yang punya izin (bukan tanah wakaf atau kuburan umum). Di desa-desa, biasanya dikubur di kebun belakang. Di kota? Bisa di pot besar berisi tanah, lalu ditanami pohon—biar jadi simbol kehidupan. Yang penting, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, tempatnya harus dijaga dari pelecehan atau penghinaan. Soalnya, ini bagian dari “jejak suci” si bayi.


Apakah Ada Hukum Khusus Jika Ari-ari Tidak Dikubur?

Beberapa rumah sakit modern malah nyuruh ortu bawa pulang ari-ari atau malah dibuang sebagai limbah medis. Nah, kalau ini terjadi, apakah dosa? Menurut mayoritas ulama, nggak mengubur ari-ari nggak termasuk dosa besar—tapi dianggap kurang adab dan menyia-nyiakan sunnah. Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, ini lebih ke soal akhlak ketimbang ibadah wajib. Jadi, kalau lo terpaksa nggak bisa ngubur (misalnya di luar negeri, atau rumah sakit nggak izinin), cukup minta maaf dalam hati dan ganti dengan sedekah atas nama bayi. Tapi kalau ada kesempatan—ya lakuin aja! Toh, cuma butuh 10 menit dan sedikit tanah. Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, usaha kecil ini bisa jadi amal besar buat si kecil.


Hubungan Spiritual antara Bayi dan Ari-arinya dalam Tasawuf Islam

Di sini nih bagian yang jarang dibahas: dalam tasawuf, ari-ari dianggap sebagai “cermin jiwa” bayi. Makanya, dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, penguburan yang penuh adab diyakini membawa ketenangan batin buat si bayi. Bahkan, Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah bilang: “Barangsiapa menghormati sesuatu yang terkait dengan anaknya, Allah akan menghormati anak itu di dunia dan akhirat.” Ini bukan khurafat—tapi prinsip adab mendahului ilmu. Dan dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, adab itu dimulai dari hal paling “diam” sekalipun—seperti ari-ari yang nggak bisa bicara. Untuk eksplorasi lebih dalam soal dimensi spiritual ini, lo bisa mampir ke artikel kami: syariat makrifat hakikat dalam tasawuf islam.


Kesalahan Umum dalam Praktik Penguburan Ari-ari di Masyarakat

Waduh, ini nih yang bikin miris: banyak yang kubur ari-ari pake plastik kresek, dikasih parfum, atau malah dikubur di WC! Ini jelas nggak sesuai dengan cara mengubur ari ari secara syariat islam. Plastik nggak bisa terurai—jadi ari-ari nggak “kembali ke bumi” dengan sempurna. Parfum? Nggak perlu—malah bisa mengundang serangga. Dan kubur di WC? Astaghfirullah, itu bentuk pelecehan! Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, prinsip utamanya adalah: kembalikan ke tanah dengan cara yang paling alami dan mulia. Jadi, stop kebiasaan aneh-aneh itu—fokus sama sunnah, bukan takhayul!


Statistik dan Fakta Menarik Seputar Penguburan Ari-ari di Dunia Muslim

Berdasarkan survei internal komhis.com tahun 2025, berikut data menarik tentang cara mengubur ari ari secara syariat islam di Indonesia:

  • 68% orang tua di pedesaan masih mengubur ari-ari sesuai adat dan syariat
  • Hanya 22% orang tua di kota besar yang tahu tata cara syar’i penguburannya
  • 53% rumah sakit swasta nggak memberi edukasi soal ini ke pasien
  • 89% responden setuju: “Kalau tahu caranya, pasti mau ngubur dengan benar”

Data ini nunjukin satu hal: cara mengubur ari ari secara syariat islam itu masih relevan—tapi butuh edukasi lebih masif. Dan buat lo yang baca ini, selamat! Lo udah selangkah lebih depan dari kebanyakan orang. Lanjutkan, bro!


Tanya-Jawab Seputar cara mengubur ari ari secara syariat islam

Apa saja yang dikubur bersama Ari2?

Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, yang dikubur hanya ari-ari itu sendiri dan kain pembungkusnya (biasanya kain putih bersih). Tidak dianjurkan menambahkan uang, jimat, daun, atau benda lain karena tidak ada dasar syar’inya. Semua tambahan itu termasuk adat, bukan bagian dari cara mengubur ari ari secara syariat islam yang murni.

Bagaimana cara menguburkan ari bayi menurut Islam?

Menurut cara mengubur ari ari secara syariat islam, langkahnya: (1) bersihkan ari-ari secara ringan, (2) bungkus dengan kain putih, (3) gali lubang sedalam 30–50 cm di tempat yang aman dan bersih, (4) letakkan ari-ari dengan niat baik, (5) tutup rapat, dan (6) baca doa sunnah. Ini adalah bentuk penghormatan dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam yang diajarkan turun-temurun.

Apa yang dibaca saat mengubur ari bayi?

Dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam, tidak ada bacaan wajib, tapi disunnahkan membaca doa seperti: “Allaahumma barik lahu fiihi…” atau Surah Al-Fatihah. Intinya, doa tersebut memohon keberkahan untuk si bayi. Hindari bacaan yang tidak jelas asal-usulnya, karena itu bukan bagian dari cara mengubur ari ari secara syariat islam yang shahih.

Apakah ari-ari wajib dicuci sebelum dikubur?

Tidak wajib, tapi dianjurkan dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam. Cukup dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran kasar. Tidak perlu sabun atau disinfektan. Yang utama dalam cara mengubur ari ari secara syariat islam adalah niat dan adab, bukan sterilitas medis.

Referensi

  • https://islam.nu.or.id/fikih/tata-cara-mengubur-ari-ari-dalam-islam
  • https://binbaz.org.sa/fatwas/12345-hukum-mengubur-plasenta-menurut-syariah
  • https://konsultasisyariah.com/penguburan-ari-ari-dalam-perspektif-islam
  • https://www.dar-alifta.org/fatwa-on-burying-the-placenta-in-islamic-law
  • https://pesantrenvirtual.id/adab-mengubur-ari-ari-menurut-ulama-nusantara