Hadits Menyambut Ramadhan Ini Bikin Semangat Ibadah

img

hadits menyambut Ramadhan

“Eh, lu udah beli kurma buat buka puasa, tapi hati masih penuh dendam—itu namanya nyiapin takjil, lupa nyiapin takwa!” Hehe, jangan baper—kita cuma ngajak ngaca bareng. Soalnya, hadits menyambut Ramadhan itu gak cuma soal nyiapin menu buka atau beli mukena baru, tapi soal **bersihin hati, reset niat, dan siapin amal**. Nabi SAW aja sampe bilang: **“Telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah…”**—bukan “Telah datang promo Ramadan Sale!” Jadi, yuk kita kupas hadits menyambut Ramadhan biar ibadah lu gak cuma puasa haus, tapi juga puasa dosa!


Barang Siapa yang Menyambut Bulan Ramadhan Menurut Hadits Shahih

Hadits paling terkenal tentang sambutan Nabi SAW terhadap Ramadhan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:

“إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ.”
Artinya: **“Apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.”** (HR. Bukhari & Muslim). Nah, dalam konteks hadits menyambut Ramadhan, ini adalah “opening ceremony” dari Allah—bukan sekadar bulan biasa, tapi **event tahunan paling bergengsi di langit!** Jadi, kalau lu cuma siapin stok es campur tapi gak siapin sholat malam, lu kayak datang ke acara kondangan pake sandal jepit—gak nyambung, bro!


Makna Hadits “Telah Datang Bulan Penuh Berkah” dalam Sambutan Ramadhan

Nabi SAW bersabda di hadapan para sahabat:

“قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فُرِضَ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ…”
Artinya: **“Telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, diwajibkan atas kalian berpuasa…”** (HR. Ahmad). Ini adalah inti dari hadits menyambut Ramadhan: Ramadhan itu **karunia**, bukan beban. Banyak yang liat puasa sebagai “larangan makan,” padahal ini kesempatan emas buat **reset spiritual**—kaya HP yang di-factory reset biar lancar lagi! Jadi, hadits menyambut Ramadhan ngajak kita bergembira, bukan mengeluh: “Duh, udah puasa lagi…”


Apa Kata Hadis tentang Puasa di Bulan Ramadhan Secara Umum?

Ada banyak hadits yang memuji puasa Ramadhan. Salah satunya:

“مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.”
Artinya: **“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang lalu.”** (HR. Bukhari). Ini adalah janji langit yang bikin kita harus serius! Dalam kerangka hadits menyambut Ramadhan, ini bukan soal menahan lapar—tapi soal **niat ikhlas dan harapan rahmat**. Jadi, jangan puasa cuma karena takut dikatain “gak soleh”—tapi karena lu mau ketemu Allah dengan hati yang bersih.


Bunyi Hadits tentang Puasa dan Kaitannya dengan Persiapan Menyambut Ramadhan

Hadits dasar tentang puasa:

“كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.”
Ini ayat Al-Qur’an (Al-Baqarah: 183), tapi Nabi SAW perkuat dengan hadits:
“Puasa adalah perisai. Maka, janganlah seseorang berkata kotor atau berteriak-teriak. Jika ada yang mencelanya, katakanlah: ‘Aku sedang puasa.’”
Jadi, dalam hadits menyambut Ramadhan, puasa itu **latihan akhlak**, bukan latihan diet. Artinya, persiapan lu bukan cuma soal stok kurma, tapi juga latihan **jaga lisan dan emosi**—karena puasa yang bener itu bikin lu jadi tenang, bukan jadi galak karena lapar!


Contoh Amalan Sunnah dalam Menyambut Ramadhan Menurut Hadits

Nabi SAW gak cuma ngomong—tapi langsung praktek! Beberapa amalan sunnah menyambut Ramadhan:

  • Memperbanyak sedekah di bulan Sya’ban
  • Membaca doa masuk Ramadhan: “اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ…”
  • Minta maaf ke orang tua dan sesama
  • Mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Sya’ban
Semua ini termasuk dalam semangat hadits menyambut Ramadhan. Karena Ramadhan itu tamu istimewa—lu gak bakal nyambut tamu pake baju tidur, kan? Sama kayak hati: harus rapi, bersih, dan siap menerima berkah. hadits menyambut Ramadhan

Peran Keluarga dalam Mengamalkan Hadits Menyambut Ramadhan

Ramadhan itu bukan event individual—tapi **kolaborasi keluarga**. Dari masak sahur bareng, ngaji setelah tarawih, sampe jaga anak gak nangis pas waktu berbuka. Dalam hadits menyambut Ramadhan, Nabi SAW juga ngajak keluarganya puasa sunnah di Sya’ban. Jadi, jangan jadi “pahlawan Ramadhan” sendirian—ajak istri, suami, anak, bahkan ART! Karena surga itu bisa dicapai bareng-bareng, bukan sendirian sambil pamer story “hari ke-30 puasa full.”


Kesalahan Umum Saat Menyambut Ramadhan yang Bertentangan dengan Hadits

Banyak yang salah kaprah:

  • Mikir Ramadhan = waktu buat diet → padahal puasa itu ibadah, bukan program fitness!
  • Belanja berlebihan buat lebaran → sampe utang (IDR) 5 juta, padahal di Ramadhan justru diajarin hemat!
  • Marah-marah pas puasa → lupa sabda Nabi: “Jika seseorang menghinamu, katakan: aku sedang puasa!”
Ini semua bertentangan dengan semangat hadits menyambut Ramadhan. Jadi, jangan sampe lu dapet lapar dan haus doang—tapi gak dapet ampunan!


Hadits Menyambut Ramadhan dan Relevansinya di Era Digital

Zaman now, “menyambut Ramadhan” sering jadi ajang konten:

  • Story “sahur ala influencer” pake lighting ciamik
  • Challenge “30 hari baca Qur’an” tapi cuma di hari pertama
  • Posting “maaf lahir batin” tanggal 1 Ramadhan—padahal belum ngapa-ngapain!
Padahal, dalam hadits menyambut Ramadhan, yang penting itu **keikhlasan**, bukan jumlah like. Jadi, mending lu diam-diam bayar utang, bersihin hati dari dendam, dan baca Qur’an tanpa upload—itu lebih deket ke Sunnah daripada 100 reel “tips puasa ala seleb.”


Cara Praktis Mengamalkan Hadits Menyambut Ramadhan Sejak Sekarang

Jangan nunggu 1 Ramadhan buat mulai! Mulai hari ini:

  • Baca doa menyambut Ramadhan tiap Subuh
  • Lunasi utang ke temen atau toko langganan
  • Daftar jadi donatur tetap wakaf Qur’an di Komunitas Muslim Hijrah Sentul
Dan kalau lu mau dalil lengkap soal ibadah, cek kategori Sunnah—karena di sana ada ratusan hadits yang bisa jadi panduan lu. Mau baca soal silaturahmi yang juga penting di Ramadhan? Baca Hadits Silaturahmi Arab Dan Artinya Dibongkar Di Sini. Karena hadits menyambut Ramadhan itu gak cuma soal puasa—tapi soal jadi manusia yang lebih baik, lebih lembut, dan lebih dekat ke Allah.


Pertanyaan Umum tentang Hadits Menyambut Ramadhan

Barang siapa yang menyambut bulan Ramadhan?

Dalam hadits menyambut Ramadhan, setiap muslim diajak untuk menyambut bulan suci ini dengan persiapan spiritual dan amal saleh. Nabi SAW bersabda: “Telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah…”—menunjukkan bahwa menyambut Ramadhan adalah kewajiban moral setiap mukmin yang ingin meraih ampunan dan rahmat Allah.

Apa kata hadis tentang puasa di bulan Ramadan?

Hadits menyatakan: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang lalu.” Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan—ketika dilakukan dengan niat ikhlas—menjadi sarana penghapusan dosa. Dalam konteks hadits menyambut Ramadhan, ini jadi motivasi utama untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin.

Apa hadits tentang puasa Ramadhan?

Salah satu hadits utama tentang puasa Ramadhan adalah: “Apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari). Hadits ini menjadi fondasi hadits menyambut Ramadhan, menggambarkan Ramadhan sebagai momentum spiritual luar biasa yang harus disambut dengan kesungguhan.

Apa bunyi hadits tentang puasa?

Nabi SAW bersabda: “Puasa adalah perisai. Maka, janganlah seseorang berkata kotor atau berteriak-teriak. Jika ada yang mencelanya, katakanlah: ‘Aku sedang puasa.’” Hadits ini menekankan bahwa puasa bukan sekadar menahan makan, tapi latihan akhlak. Dalam kerangka hadits menyambut Ramadhan, ini jadi panduan agar ibadah puasa tidak hanya fisik, tapi juga menyentuh jiwa.


Referensi

  • https://sunnah.com/bukhari
  • https://quran.com/2/183
  • https://islamweb.net/en/article
${customadstop}