Hadits Pendek dan Penjelasannya Ini Menarik Untuk Diketahui

- 1.
Hadits tuh cuma buat kiai? Salah besar, Dong! Ini dia hadits pendek dan penjelasannya buat kita semua
- 2.
Kenapa hadits pendek dan penjelasannya itu penting banget?
- 3.
Apa aja sih contoh hadits yang pendek itu?
- 4.
Apa arti dari hadits “Tholabul ‘ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslim”?
- 5.
Apa maksud hadits “La dharara wa la dhirara”?
- 6.
Hadits pendek dan penjelasannya: kenapa harus baca konteksnya juga?
- 7.
Bagaimana cara menghafal hadits pendek dan penjelasannya tanpa stress?
- 8.
Apa manfaat batin dari rutin baca hadits pendek dan penjelasannya?
- 9.
Kenapa anak muda harus kenal hadits pendek dan penjelasannya?
- 10.
Di mana bisa baca kumpulan lengkap hadits pendek dan penjelasannya yang terpercaya?
Table of Contents
hadits pendek dan penjelasannya
Hadits tuh cuma buat kiai? Salah besar, Dong! Ini dia hadits pendek dan penjelasannya buat kita semua
“Hadits mah berat, pake Arab-Arab segala…” Pernah gitu gak mikirnya? Santai aja, kawan! Banyak lho hadits pendek dan penjelasannya yang gak cuma ringkas, tapi juga nendang langsung ke hati—kayak kopi tubruk pagi hari: sederhana, tapi bikin melek! Bahkan, Nabi Muhammad ﷺ sendiri sering kasih nasihat super singkat yang isinya “nendang abis.” Nah, kalo kamu mau mulai ngaji tapi gak mau pusing sama kitab tebal, hadits pendek dan penjelasannya ini cocok banget buat jadi temen harianmu. Serius, gak perlu jadi santri dulu buat ngerti—karena hadits pendek dan penjelasannya itu dibikin buat semua kalangan: mahasiswa, ibu rumah tangga, ojol, sampe anak kosan yang baru bangun jam 2 siang!
Kenapa hadits pendek dan penjelasannya itu penting banget?
Karena hidup kita tuh seringnya “cepet-cepet”: buru-buru kerja, buru-buru makan, buru-buru scroll—jadi butuh petunjuk yang juga “cepet nyampe.” Nah, hadits pendek dan penjelasannya hadir kayak peluit kecil di tengah keramaian: ingetin kita buat gak lupa sama akhlak, ilmu, dan ibadah. Misalnya, kamu lagi emosi, trus inget hadits “Ighdhab wa laa taqul” (Marahlah, tapi jangan bicara)—langsung nahan mulut, kan? Itu manfaat hadits pendek dan penjelasannya: praktis, relevan, dan bikin hati lebih adem. Gak perlu ceramah 2 jam—cukup satu kalimat dari Nabi, dan duniamu bisa berubah.
Apa aja sih contoh hadits yang pendek itu?
Banyak banget! Tapi yang sering kita denger (atau liat di story IG) antara lain:
- “Tholabul ‘ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslim” – Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.
- “La dharara wa la dhirara” – Tidak boleh ada bahaya dan membahayakan.
- “Khairun naasi anfa’uhum linnaas” – Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.
- “Al-birru husnul khuluq” – Kebaikan itu adalah akhlak yang mulia.
- “Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu” – Siapa yang kenal dirinya, kenal Tuhannya.
Apa arti dari hadits “Tholabul ‘ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslim”?
Secara harfiah, artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” Tapi jangan salah—yang dimaksud “ilmu” di sini gak cuma soal agama! Ulama kayak Imam Ghazali bilang, ilmu itu mencakup segala hal yang bermanfaat buat diri dan umat: kedokteran, pertanian, teknologi, bahkan cara ngelola usaha online! Jadi, kalo kamu lagi belajar coding, ngaji tafsir, atau bahkan ikut pelatihan bikin kue, kamu sebenernya lagi mengamalkan hadits pendek dan penjelasannya yang satu ini. Keren, kan? Makanya, jangan pernah berhenti belajar—karena dengan itu, kamu lagi taat sama Rasulullah ﷺ!
Apa maksud hadits “La dharara wa la dhirara”?
Ini hadits yang sering dianggap remeh, tapi sebenernya jadi fondasi hukum sosial dalam Islam! Artinya: “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” Maksudnya, kamu gak boleh merugikan dirimu sendiri—misalnya narkoba, begadang terus, atau makan mie instan 5 bungkus sehari (weh, jangan ditiru!). Apalagi merugikan orang lain: nyampah sembarangan, ngegosip, atau nge-leave grup WA tanpa pamit—itu semua bisa termasuk melanggar prinsip hadits pendek dan penjelasannya ini. Jadi, hadits ini kayak “aturan main” hidup: jangan egois, jangan merusak, dan selalu mikir dampak ke sesama.

Hadits pendek dan penjelasannya: kenapa harus baca konteksnya juga?
Karena hadits itu bukan quotes kosong—ada latar belakangnya! Misalnya, hadits “La dharara wa la dhirara” awalnya dikatakan saat ada dua tetangga ribut soal saluran air yang merusak kebun. Jadi, hadits ini lahir dari situasi nyata—bukan teori doang. Nah, kalo kamu cuma baca teksnya doang tanpa hadits pendek dan penjelasannya lengkap, bisa-bisa salah paham. Misalnya, ada yang kira hadits “Man ‘arafa nafsahu…” itu buat meditasi ala Barat—padahal maksudnya introspeksi diri dalam kerangka iman. Makanya, penting banget baca hadits pendek dan penjelasannya secara utuh: teks, arti, konteks, sanad, dan statusnya. Di Komhis, semua itu udah dikupas rapi—jadi kamu gak cuma tahu, tapi juga paham.
Bagaimana cara menghafal hadits pendek dan penjelasannya tanpa stress?
Pertama, pilih hadits yang relevan sama masalahmu hari ini. Lagi banyak utang? Baca hadits tentang sabar dan tawakal. Lagi suka ngegosip? Ambil hadits tentang jaga lisan. Kedua, baca hadits pendek dan penjelasannya tiap subuh atau sebelum tidur—dua waktu emas buat otak nempel. Ketiga, ajak temen buat saling tanya jawab. Serius, jadi kayak kuis ala kampung! Yang penting, jangan buru-buru. Satu hadits seminggu aja udah cukup, asal kamu paham dan praktikin. Ingat: tujuan bukan jadi “hafidz hadits,” tapi jadi manusia yang lebih dekat sama Nabi lewat hadits pendek dan penjelasannya.
Apa manfaat batin dari rutin baca hadits pendek dan penjelasannya?
Hati jadi lebih lembut, pikiran lebih jernih, dan hubungan sama Allah makin mesra. Beneran! Karena tiap kali kamu membaca hadits pendek dan penjelasannya, kamu kayak lagi duduk bareng Nabi ﷺ—dengerin nasihatnya, rasain kasih sayangnya, dan belajar jadi manusia lebih baik. Banyak orang bilang, setelah rutin baca hadits pendek dan penjelasannya tiap hari, mereka jadi jarang marah, lebih ikhlas, bahkan gampang nangis waktu shalat. Ini bukan mistis—tapi efek dari deket sama Sunnah. Jadi, ini bukan cuma “nambah ilmu,” tapi “nambah cahaya” dalam dada.
Kenapa anak muda harus kenal hadits pendek dan penjelasannya?
Karena anak muda tuh butuh panduan yang gak ribet, relevan, dan langsung aplikatif—dan itu semua ada di hadits pendek dan penjelasannya! Mau jadi content creator? Ada hadits soal jaga lisan. Mau jadi pengusaha? Ada hadits soal jujur dalam jual beli. Mau jadi relawan? Ada hadits soal tolong-menolong. Jadi, jangan bilang “hadits tuh kuno.” Justru, kalo generasi muda udah pegang hadits pendek dan penjelasannya, mereka jadi garda terdepan dakwah yang santun, cerdas, dan penuh nilai. Dan kalo mau baca teks Arabnya langsung tanpa takut salah, coba ikut Kursus Bahasa Arab di Markaz Arabiyah—biar kamu gak cuma tahu artinya, tapi juga bisa baca aslinya!
Di mana bisa baca kumpulan lengkap hadits pendek dan penjelasannya yang terpercaya?
Kalo kamu cari sumber terpercaya yang ngasih hadits pendek dan penjelasannya lengkap dengan teks Arab, arti per kata, tafsir nahwu-sharaf, dan konteks sejarahnya—langsung aja ke Komunitas Muslim Hijrah Sentul. Di sana, kamu gak cuma baca, tapi juga belajar memahami Sunnah secara utuh. Buat yang mau eksplor lebih dalam soal hadits dan ajaran Nabi, jangan lupa mampir ke Sunnah. Dan kalo kamu penasaran gimana pahala membaca Al-Quran itu luar biasa, baca juga artikel lengkap di Hadits Tentang Membaca Al-Quran Pahalanya Yang Luar Biasa. Semua ini dirancang biar kamu gak cuma tau, tapi juga hidup bersama hadits pendek dan penjelasannya setiap hari.
Pertanyaan Umum Seputar Hadits Pendek dan Penjelasannya
Apa arti dari hadits berikut: طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ؟
Arti dari hadits tersebut adalah: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” Hadits ini termasuk bagian inti dari kumpulan hadits pendek dan penjelasannya yang menekankan bahwa Islam sangat mendorong umatnya untuk terus belajar—baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat. Dengan memahami hadits pendek dan penjelasannya ini, kita diajak untuk menjadikan belajar sebagai bagian dari ibadah sehari-hari.
Apa saja hadits yang pendek?
Beberapa contoh hadits yang pendek antara lain: “La dharara wa la dhirara”, “Al-birru husnul khuluq”, “Khairun naasi anfa’uhum linnaas”, dan “Ighdhab wa laa taqul”. Semua ini termasuk dalam kategori hadits pendek dan penjelasannya yang mudah diingat, relevan, dan langsung bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa saja hadits pendek yang terkenal?
Beberapa hadits pendek yang terkenal dan sering dikutip antara lain: “Tholabul ‘ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslim”, “Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu”, “La tahzan innallaha ma’ana”, dan “La dharara wa la dhirara”. Hadits-hadits ini populer karena termasuk dalam kumpulan hadits pendek dan penjelasannya yang ringkas tapi sarat makna—sering jadi bahan renungan, caption medsos, hingga nasihat kultum.
Apa maksud hadits "لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ"?
Hadits “La dharara wa la dhirara” berarti “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” Ini adalah prinsip dasar dalam hukum Islam tentang keadilan sosial dan tanggung jawab individu. Maksud dari hadits ini adalah seorang muslim tidak boleh merugikan dirinya sendiri (misalnya melalui kebiasaan buruk) apalagi merugikan orang lain (seperti menipu atau merusak lingkungan). Hadits ini sangat penting dalam kajian hadits pendek dan penjelasannya karena menjadi dasar etika hidup bermasyarakat dalam Islam.
Referensi
- https://www.sunnah.com
- https://hadith.inoor.ir
- https://www.dar-alifta.org
- https://islamweb.net
