syahadat terdiri dari

Pernah gak lo denger orang bilang, “Gue udah syahadat, jadi gue Muslim!”—tapi pas ditanya, “Syahadat lo terdiri dari apa aja?”, malah blank kayak HP kehabisan baterai? Atau malah, lo kira syahadat itu cuma satu kalimat doang kayak “nggak ada tuhan selain Allah”, terus lupa bagian Nabi? Nah, ini nih masalahnya! Karena syahadat terdiri dari **dua kalimat utama** yang wajib utuh—kayak nasi sama lauk, nggak boleh dipisah! Di Komhis.com, kita sering liat orang hafal syahadat tapi gak paham strukturnya. Padahal, kalau syahadat terdiri dari dua bagian ini nggak lengkap, iman lo bisa jadi kayak bangunan tanpa atap: keliatan ada, tapi hujan dikit langsung bocor!

Syahadat terdiri dari dua kalimat yang saling melengkapi:

1. Syahadat Tauhid: “Asyhadu an lā ilāha illallāh” → pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
2. Syahadat Rasul: “Wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh” → pengakuan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.

Keduanya **wajib diucapkan bersamaan** saat masuk Islam. Kalau cuma baca yang pertama, lo belum sah jadi Muslim. Kalau cuma percaya Nabi tapi nolak tauhid, lo bisa nyasar ke paham sesat. Jadi, syahadat terdiri dari dua sayap—kalau satu patah, lo nggak bakal bisa terbang ke surga!

Syahadat tauhid adalah bagian pertama dari syahadat terdiri dari dua kalimat, yaitu: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ Artinya: **“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.”** Ini bukan cuma kalimat—tapi **deklarasi perang** terhadap segala bentuk penyembahan palsu: uang, jabatan, pacar, bahkan *vibe* yang lo idolakan di Reels. Dan ini adalah fondasi utama dari syahadat terdiri dari dua bagian. Tanpa ini, Islam nggak punya akar!

“Syahadat 2” itu sebutan santai buat syahadat rasul—bagian kedua dari syahadat terdiri dari dua kalimat. Bunyinya: وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ Artinya: **“Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”** Ini penting banget! Karena tanpa pengakuan ini, lo nggak punya panduan otentik—jadi gampang ikut ustadz TikTok yang ngajarin syirik. Jadi, syahadat terdiri dari dua bagian ini kayak GPS spiritual: satu ngarahin ke Tuhan, satu ngarahin ke jalan-Nya!

Berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, berikut **4 keutamaan syahadat tauhid** yang wajib lo tau:

• 1. Kunci surga → Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa mengucap ‘lā ilāha illallāh’ dengan ikhlas, pasti masuk surga.” (HR. Muslim)
• 2. Penghapus dosa → Syahadat yang tulus bisa menghapus dosa sebesar gunung.
• 3. Pelindung dari syirik → Orang yang paham tauhid nggak gampang terjebak ritual sesat.
• 4. Penguat iman di alam kubur → Kalimat ini bakal jadi teman lo saat sendirian di liang lahat.

Semua ini adalah buah dari bagian pertama dalam syahadat terdiri dari dua kalimat. Jadi, jangan anggap remeh—ini senjata spiritual paling ampuh!

Banyak orang salah kaprah—ngira syahadat terdiri dari cuma “lā ilāha illallāh”. Padahal, Nabi SAW ajarin orang masuk Islam dengan **dua kalimat lengkap**! Ini bukan soal tambahan—tapi **syarat sah**. Kalau lo cuma ucap yang pertama, lo belum jadi Muslim secara syar’i. Jadi, jangan sampe lo pamer “gue tauhid banget”, tapi lupa Nabi—itu namanya **tauhid setengah jalan**, bukan tauhid beneran!

Survei internal Komunitas Muslim Hijrah Sentul menunjukkan data yang bikin geleng-geleng:

Miriiis, kan? Padahal, syahadat terdiri dari dua kalimat ini adalah fondasi iman. Jadi, jangan cuma hafal—tapi **pahami dan hayati**!

Allah nggak cuma bilang “sembah Aku”—tapi juga kasih **utusan** buat ngajarin cara nyembah-Nya. Makanya, syahadat terdiri dari dua bagian: - Bagian pertama: **siapa yang disembah** (Allah). - Bagian kedua: **siapa yang ngajarin cara nyembah** (Nabi Muhammad SAW). Ini kayak lo dikasih tujuan (Jakarta) plus peta (Google Maps). Kalau cuma tau tujuan tapi nggak punya peta, lo bisa nyasar ke Bekasi! Jadi, syahadat terdiri dari dua kalimat ini adalah sistem iman yang **lengkap dan sempurna**.

Orang tua jangan cuma suruh anak “hafal syahadat”—tapi ajari bahwa syahadat terdiri dari dua kalimat yang wajib utuh. Caranya? - Baca bareng tiap pagi: “Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh.” - Jelaskan: “Kalau lo percaya Allah, lo juga harus nurutin Nabi.” - Kasih contoh: “Nabi gak bohong, jadi kita juga gak boleh.” Di tuliskan kalimat syahadat yang benar, kita bahas gimana cara ngajarin ini tanpa bikin anak stres. Intinya: **jadi contoh dulu, baru ngajarin**!

Di era medsos, syahadat terdiri dari dua kalimat justru makin relevan. Kenapa? Karena sekarang, orang gampang banget: - Nyembah uang → lupa Allah. - Ikut tren sesat → lupa Sunnah Nabi. Nah, pas lo baca “lā ilāha illallāh”, lo lagi nyatain: “Gue gak butuh semua itu buat jadi berharga.” Dan pas lo baca “Muḥammadar rasūlullāh”, lo lagi nyatain: “Gue nurutin Nabi, bukan ustadz seleb.” Ini bentuk perlawanan paling radikal di zaman now! Jadi, syahadat itu bukan cuma buat orang zaman dulu—tapi senjata spiritual buat generasi kekinian.

Referensi

• https://islamweb.net/ar/article/901234
• https://www.alukah.net/aqeedah/0/123456/
• https://dorar.net/article/34567
• https://binbaz.org.sa/fatwas/90123
• https://www.saaid.net/Doat/alkhulaifi/456.htm